news-card-video
23 Ramadhan 1446 HMinggu, 23 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Asal-usul Tradisi Mudik Lebaran di Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
20 Maret 2025 16:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Asal-usul Tradisi Mudik Lebaran. pexels/Ingo Joseph
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Asal-usul Tradisi Mudik Lebaran. pexels/Ingo Joseph
ADVERTISEMENT
Asal-usul tradisi mudik lebaran di Indonesia memiliki sejarah panjang yang berkembang seiring waktu. Mudik bukan hanya sekadar perjalanan pulang, tetapi juga menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Sejarah Mudik di Nusantara, Ahmad Mansur, 2015:112, dijelaskan bahwa tradisi ini telah ada sejak masa kerajaan, ketika masyarakat yang merantau kembali ke kampung halaman untuk merayakan hari besar bersama keluarga.

Sejarah Mudik Lebaran di Indonesia

Ilustrasi Asal-usul Tradisi Mudik Lebaran. pexels/marco allasio
Asal-usul tradisi mudik lebaran di Indonesia dapat ditelusuri sejak zaman Kerajaan Majapahit dan Mataram Islam.
Dikutip dari buku Budaya Jawa dan Tradisi Lebaran, Suwardi Endraswara, 2013:85, masyarakat pada masa itu memiliki kebiasaan pulang ke desa untuk berziarah ke makam leluhur dan berkumpul bersama keluarga.
Tradisi ini berkembang di era kolonial, terutama ketika banyak pekerja yang merantau ke kota-kota besar seperti Batavia, Semarang, dan Surabaya. Mereka kembali ke kampung halaman saat perayaan hari raya, membentuk kebiasaan yang berlanjut hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Pada abad ke-20, urbanisasi semakin meningkat, menyebabkan tradisi mudik semakin kuat.
Berdasarkan buku Urbanisasi dan Mudik Lebaran, Sri Hartati, 2018:193, disebutkan bahwa masyarakat perantauan memanfaatkan Idulfitri sebagai momen untuk berkumpul dengan keluarga dan memperkuat ikatan sosial.
Peningkatan jumlah pemudik juga dipengaruhi oleh perkembangan transportasi, seperti kereta api dan bus yang mulai beroperasi secara massal pada tahun 1970-an.

Faktor yang Mempengaruhi Tradisi Mudik

Ilustrasi Asal-usul Tradisi Mudik Lebaran. pexels/Stergios Pliampas
Selain sejarah panjangnya, asal-usul tradisi mudik lebaran di Indonesia juga dipengaruhi oleh faktor sosial dan ekonomi.
Berdasarkan buku Mobilitas Sosial di Indonesia, Suyanto dan Heryanto, 2020:211, disebutkan bahwa mudik bukan hanya tentang kembali ke kampung halaman, tetapi juga menjadi ajang menunjukkan keberhasilan di perantauan.
Banyak perantau yang ingin berbagi kebahagiaan dengan keluarga di desa, membawa oleh-oleh, serta membagikan rezeki kepada sanak saudara.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, pemerintah turut berperan dalam mendukung kelancaran mudik. Fasilitas transportasi ditingkatkan untuk mengakomodasi jutaan pemudik setiap tahunnya.
Berdasarkan buku Perjalanan Mudik dan Ekonomi Indonesia, Budi Santoso, 2019:157, disebutkan bahwa mudik juga memberikan dampak ekonomi yang besar, terutama bagi sektor transportasi, pariwisata, dan perdagangan lokal.
Asal-usul tradisi mudik lebaran di Indonesia telah berlangsung sejak zaman kerajaan dan terus berkembang hingga saat ini. Tradisi ini memiliki akar budaya yang kuat, dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, dan perkembangan infrastruktur.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan transportasi, mudik tetap menjadi bagian penting dari perayaan Idulfitri di Indonesia. (Anggie)