Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Asas Wawasan Nusantara dan Penerapannya dalam Komunikasi Tradisional
20 September 2024 11:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Inilah asas wawasan nusantara yang menekankan pendekatan komunikasi tradisional. Wawasan Nusantara adalah konsep geopolitik yang bertujuan untuk menjaga kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku, budaya, dan bahasa.
ADVERTISEMENT
Dalam komunikasi tradisional , asas ini menjadi landasan penting dalam menjaga kebersamaan dan keharmonisan di tengah keberagaman yang berperan dalam memperkuat identitas bangsa.
Hal ini dilakukan melalui berbagai bentuk komunikasi yang mengedepankan nilai-nilai kebersamaan.
Asas Wawasan Nusantara
Komunikasi tradisional di Indonesia banyak dipengaruhi oleh asas wawasan nusantara, yang menekankan pentingnya kesatuan di tengah perbedaan. Berbagai budaya dan bahasa di Nusantara dipersatukan dengan semangat saling menghargai dan memahami satu sama lain.
Dalam konteks komunikasi, wawasan nusantara mendorong pengembangan cara-cara berkomunikasi yang inklusif, di mana setiap elemen masyarakat merasa didengar dan dihormati.
Mengutip laman sman2-tp.sch.id, jika asas wawasan Nusantara diterapkan dan dipatuhi maka dapat menjaga perdamaian di Indonesia
Mencerminkan Nilai-Nilai Kebersamaan
Asas wawasan dalam komunikasi tradisional mengajarkan pentingnya kebersamaan dan persatuan. Komunikasi yang dibangun berdasarkan asas ini memperkuat rasa kesatuan di antara masyarakat, meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Nilai-nilai kebersamaan ini tercermin dalam berbagai bentuk komunikasi tradisional seperti musyawarah, dialog budaya, dan penyampaian pesan secara lisan yang mengutamakan kesepakatan bersama.
Menjaga Identitas Budaya Lokal
Komunikasi tradisional juga berperan penting dalam menjaga identitas budaya lokal, yang selaras dengan wawasan nusantara.
Melalui praktik komunikasi seperti pementasan seni daerah, cerita rakyat, atau upacara adat, nilai-nilai lokal diperkuat dan dijaga agar tidak hilang di tengah arus globalisasi.
Dalam hal ini, wawasan nusantara memandu masyarakat untuk tetap menghargai dan melestarikan kekayaan budaya lokal sambil tetap berkomunikasi secara nasional.
Memperkuat Rasa Kebangsaan
Dalam konteks wawasan nusantara, komunikasi tradisional berfungsi untuk memperkuat rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Dengan demikian, wawasan nusantara membantu menjaga rasa cinta terhadap tanah air di berbagai lapisan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Misalnya, melalui pertunjukan seni tradisional yang mencerminkan semangat persatuan, pesan-pesan nasionalisme disampaikan kepada masyarakat.
Mengatasi Perbedaan dalam Komunikasi
Salah satu kekuatan dari asas ini adalah kemampuannya untuk mengatasi perbedaan dalam berkomunikasi. Dengan memprioritaskan dialog dan saling pengertian, komunikasi tradisional mampu mengatasi potensi konflik dan memperkuat persatuan.
Di Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku dan budaya, wawasan nusantara menjadi landasan untuk menyatukan berbagai kelompok masyarakat dalam satu kesatuan yang harmonis.
Mengedepankan Musyawarah
Musyawarah adalah salah satu prinsip utama dalam komunikasi tradisional yang sejalan dengan asas ini. Dengan mengedepankan musyawarah, masyarakat Indonesia diajak untuk berdiskusi dan mencapai kesepakatan melalui komunikasi yang damai dan terbuka.
Asas wawasan nusantara dalam komunikasi tradisional memainkan peran penting dalam menjaga kesatuan dan keharmonisan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Melalui nilai-nilai kebersamaan, penghormatan terhadap budaya lokal, dan pengutamaan dialog, asas wawasan nusantara menjadi landasan penting dalam mengelola komunikasi di tengah masyarakat yang beragam.
Upaya untuk terus menerapkan prinsip-prinsip ini sangat diperlukan demi mempertahankan identitas dan persatuan bangsa.