Konten dari Pengguna

Bagaimana Kearifan Lokal Masyarakat Nusantara? Ini Jawabannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
23 September 2023 23:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bagaimana kearifan lokal masyarakat Nusantara (Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bagaimana kearifan lokal masyarakat Nusantara (Unsplash)
ADVERTISEMENT
Bagaimana kearifan lokal masyarakat Nusantara? Kearifan lokal tersebut dapat menjadi harta budaya yang sangat berharga.
ADVERTISEMENT
Berbagai kearifan lokal masyarakat Nusantara adalah hal yang menarik untuk diketahui bersama. Simak selengkapnya di artikel ini.

Pengertian Kearifan Lokal

Ilustrasi bagaimana kearifan lokal masyarakat Nusantara (Unsplash)
Mengutip buku Membumikan Kearifan Lokal Menuju Kemandirian Ekonomi Mandiri, kearifan lokal adalah nilai-nilai kehidupan yang diadopsi suatu masyarakat di tempat tertentu mengenai lingkungan sekitar domisili tempat mereka menetap.
Kearifan lokal mencerminkan cara hidup dan pandangan dunia masyarakat setempat yang sering kali terbentuk oleh lingkungan alam, sejarah, dan nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi. Ini adalah ekspresi autentik dari identitas budaya suatu wilayah.

Bagaimana Kearifan Lokal Masyarakat Nusantara?

Nusantara, dengan keragaman suku, bahasa, dan kepercayaan, memiliki beragam bentuk kearifan lokal yang tercermin dalam berbagai tradisi dan adat istiadat.
Berikut adalah beberapa contoh kearifan lokal yang memperkaya warisan budaya Indonesia:
ADVERTISEMENT

1. Selametan

Dalam tradisi Jawa, terdapat sebuah kearifan lokal yang dinamakan selametan. Acara ini secara tradisional dilaksanakan dengan menggelar doa bersama yang dipanjatkan oleh banyak orang dengan bentuk melingkar.
Di tengahnya, terdapat makanan dalam bentuk tumpeng atau bentuk lainnya dilengkapi dengan lauk pauk. Doa tersebut ditujukan agar sang empunya hajat mendapatkan keselamatan.

2. Awig-Awig

Di Desa Pakraman, Bali dan Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), berlaku undang-undang daerah yang disebut dengan Awig-awig.
Secara bahasa, awig-awig dapat diartikan sebagai menjadikan sesuatu menjadi baik. Awig-awig di Bali dan Lombok Barat ini lebih menjadi pedoman bagaimana bertindak dan bersikap bagi masyarakat setempat.

3. Ulap Doyo

Penduduk asli Pulau Kalimantan, suku Dayak, memiliki kearifan lokal berbentuk fisik yang dinamakan dengan Ulap Doyo. Ulap Doyo merupakan jenis tenun ikat yang dibuat dari bahan baku serat daun doyo (Curliglia latifolia).
ADVERTISEMENT

4. Mappalette Bola

Jika seseorang akan pindah rumah, tentu disibukkan dengan mengemasi barang yang akan dibawa dari rumah lama menuju rumah baru. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk masyarakat suku Bugis, Sulawesi Selatan.
Masyarakat Bugis tidak perlu khawatir jika ingin pindah rumah. Sebab, masyarakat sekitar akan membantu tetangganya yang pindah rumah dengan cara menggotong rumah secara bersama-sama.

5. Te Aro Naweak Lako

Kearifan lokal yang berasal dari tanah Papua ini merupakan tradisi yang diajarkan oleh leluhur mereka untuk mencintai alam.
Suku Amungme yang hidup di daerah Tembagapura menganggap tanah sebagai ibu yang memberi makan, mendidik, memelihara, serta membesarkan bayi hingga lanjut usia sampai tiada.
Para leluhur Papua mengajarkan generasi penerusnya untuk mengolah sumber daya alam Papua dengan bijaksana.
ADVERTISEMENT

6. Lompat Batu Nias

Tradisi yang menjadi kearifan lokal ini disebut Fahombo. Budaya ini telah berlangsung lama dan diperuntukkan untuk laki-laki saja.
Agar dianggap sebagai laki-laki yang matang dan dewasa secara fisik, pemuda Nias harus melompati tumpukan batu setinggi dua meter dan selebar 40 cm.
Bagaimana kearifan lokal masyarakat Nusantara? Kearifan lokal ini adalah cerminan kekayaan budaya yang luar biasa di Indonesia. Setiap tradisi dan kearifan lokal tersebut telah memperkaya keragaman budaya bangsa Indonesia.