Konten dari Pengguna

Bagaimana Sistem Kepercayaan pada Masa Perundagian? Ini Sejarahnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
2 Oktober 2023 23:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bagaimana sistem kepercayaan pada masa perundagian, sumber foto: unsplash.com/Mattia Faloretti
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bagaimana sistem kepercayaan pada masa perundagian, sumber foto: unsplash.com/Mattia Faloretti
ADVERTISEMENT
Masa perundagian merupakan periode akhir prasejarah yang berlangsung sekitar 10.000 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Pada masa ini manusia sudah lebih modern dari sebelumnya, termasuk dalam hal kepercayaan. Lalu bagaimana sistem kepercayaan pada masa perundagian?
Secara umum pada masa ini sistem kepercayaan belum jauh berbeda dengan masa sebelumnya. Di mana ada dua kepercayaan utama yang dianut oleh masyarakat yaitu animisme dan dinamisme. Untuk lebih jelasnya, mari simak pembahasannya di bawah ini.

Bagaimana Sistem Kepercayaan pada Masa Perundagian?

Ilustrasi bagaimana sistem kepercayaan pada masa perundagian, sumber foto: unsplash.com/pat pat
Sebelum membahas sistem kepercayaan mari melihat lebih dulu apa yang dimaksud dengan masa perundagian.
Dikutip dari buku Sejarah SMP/MTs Kelas VII karya Nana Nurliana Soeyono,( Grasindo) dijelaskan bahwa pengertian masa perundagian adalah sebagai berikut.
Masa perundagian adalah masa di mana manusia telah terampil melakukan suatu jenis usaha tertentu.
ADVERTISEMENT
Pada masa ini pertanian tetap menjadi mata pencaharian utama manusia. Namun, mereka sudah lebih maju dalam bertani dibandingkan masa sebelumnya. Lalu bagaimana sistem kepercayaan pada masa perundagian?
Kepercayaan animisme dan dinamisme masih menjadi dasar dari sistem kepercayaan pada masa perundagian.
Animisme mengajarkan bahwa benda-benda memiliki kekuatan supranatural dalam bentuk roh.
Sementara dinamisme percaya bahwa roh atau makhluk halus berasal dari jiwa manusia yang telah meninggal dan mendiami berbagai tempat di alam.
Kepercayaan ini kemudian berkembang seiring dengan waktu dan menggabungkan unsur kepercayaan Hindu-Buddha dan Islam. Kehadiran hukum alam dalam sistem kepercayaan ini juga memengaruhi pemahaman manusia tentang kekuatan gaib dan tuhan yang mengatur kehidupan.
Sistem kepercayaan pada masa perundagian tidak hanya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, tetapi juga berdampak pada kebudayaan dan adat istiadat.
ADVERTISEMENT
Salah satu bukti dari sistem kepercayaan pada masa perundagian adalah adanya budaya penguburan bagi manusia yang meninggal.
Masyarakat perundagian percaya bahwa roh leluhur masih bisa dipanggil dan dimintai pertolongan di waktu-waktu tertentu.
Oleh karena itu, mereka selalu memohon perlindungan dan keselamatan kepada roh leluhur dengan cara menguburkan jenazah bersama dengan barang-barang kesayangan atau perlengkapan hidupnya.
Selain itu, masyarakat perundagian juga membuat monumen-monumen megalitikum yang terbuat dari batu-batu besar sebagai tempat pemujaan atau penghormatan kepada roh leluhur.
Monumen-monumen ini memiliki bentuk dan fungsi yang beragam, seperti menhir, dolmen, sarkofagus, waruga, patung-patung, dan lain-lain.
Itulah penjelasan mengenai pengertian dan bagaimana sistem kepercayaan pada masa perundagian . (WWN)
ADVERTISEMENT