Konten dari Pengguna

Bagaimana Tradisi Fahombo yang Berasal dari Nias? Ini Jawabannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
9 September 2024 4:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tradisi Fahombo. Pexels/Ravi Mittal
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tradisi Fahombo. Pexels/Ravi Mittal
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tradisi fahombo merupakan salah satu warisan budaya unik yang berasal dari Pulau Nias, Sumatra Utara.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini juga dikenal dengan sebutan lompat batu, di mana seseorang harus melompati susunan batu setinggi dua meter sebagai bagian dari ritual untuk menunjukkan keberanian dan kedewasaan.
Tradisi Fahombo ini memiliki nilai historis dan sosial yang mendalam bagi masyarakat Nias, serta telah menjadi ikon budaya yang menarik wisatawan.

Sejarah dan Makna Tradisi Fahombo

Ilustrasi Tradisi Fahombo. Pexels/Yudha Mahendra
Berdasarkan buku Warisan Budaya Nias S. Zalukhu, 2012, disebutkan bahwa tradisi fahombo pada awalnya merupakan bentuk latihan fisik bagi pemuda Nias untuk mempersiapkan diri menghadapi perang antar suku.
Lompat batu dianggap sebagai simbol keberanian, ketangkasan, dan kemampuan bertahan hidup. Hanya pemuda yang berhasil melompati batu dengan sempurna yang diakui sebagai pria dewasa dan layak ikut serta dalam perang.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, tradisi fahombo berkembang menjadi ritual sosial yang tidak hanya dihubungkan dengan perang, tetapi juga sebagai bagian dari berbagai upacara adat seperti pernikahan dan acara keagamaan.
Masyarakat Nias percaya bahwa tradisi ini merupakan cara untuk menghormati leluhur dan menjaga keharmonisan antar suku.

Upaya Pelestarian Tradisi Fahombo

Ilustrasi Tradisi Fahombo. Pexels/Denniz Futalan
Meskipun tradisi fahombo tetap hidup hingga kini, ada kekhawatiran bahwa generasi muda semakin kurang tertarik untuk melanjutkan tradisi ini.
Dikutip dari buku Budaya Nias: Sejarah dan Tradisi, M. Harefa, 2015, dijelaskan bahwa upaya pelestarian dilakukan melalui berbagai festival budaya yang melibatkan atraksi lompat batu sebagai bagian dari acara.
Pemerintah setempat juga bekerja sama dengan komunitas budaya untuk mempromosikan tradisi ini sebagai bagian dari pariwisata budaya. Tradisi ini bukan hanya atraksi wisata, tetapi juga simbol identitas masyarakat Nias yang harus dilestarikan.
ADVERTISEMENT
Melalui berbagai upaya pelestarian dan edukasi, masyarakat Nias berharap agar tradisi ini tetap hidup dan terus diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Tradisi ini menggambarkan nilai-nilai keberanian, kebersamaan, dan kebanggaan akan warisan leluhur yang tidak ternilai harganya. Dengan menjaga dan melestarikan tradisi fahombo, masyarakat Nias turut mempertahankan kekayaan budaya yang telah diwariskan selama berabad-abad.
Tradisi fahombo tetap menjadi simbol kebanggaan dan identitas budaya bagi masyarakat Nias di tengah perkembangan zaman. (Anggie)