Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tradisi Rebo Wekasan di Gresik yang Sarat dengan Berbagai Amalan
30 Agustus 2024 23:48 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tradisi Rebo Wekasan di Gresik adalah sebuah tradisi yang umumnya dilaksanakan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriyah.
ADVERTISEMENT
Artikel berikut ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai tradisi yang dikenal juga sebagai Rabu Pungkasan atau Rabu Wekasan.
Tradisi Rebo Wekasan di Gresik
Rebo Wekasan adalah sebuah tradisi yang dilaksanakan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriyah di Gresik, seperti yang ditulis dalam buku Historiografi Sejarah Lokal Gresik karya Ahmad Ali.
Tradisi ini berakar pada keyakinan masyarakat bahwa bulan Safar, khususnya hari Rabu terakhir, dianggap sebagai waktu yang dipenuhi dengan marabahaya dan hal-hal yang tidak diinginkan.
Rebo Wekasan diyakini sebagai upaya untuk menolak bala yang dipercaya oleh sebagian masyarakat akan turun pada hari tersebut dengan melakukan berbagai ritual dan doa bersama untuk memohon perlindungan dari Tuhan.
Masyarakat biasanya akan berkumpul di masjid atau tempat tertentu untuk mengadakan pengajian dan doa bersama. Doa-doa yang dibacakan biasanya berisi permohonan perlindungan dari bencana dan keselamatan bagi seluruh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sebagian masyarakat kemudian melakukan ritual mandi di laut atau sumber air yang diyakini memiliki kekuatan untuk menolak bala. Mandi Safar ini diadakan sebagai simbol pembersihan diri dari hal-hal buruk.
Dalam beberapa tradisi, nasi berkat atau nasi slametan dibagikan kepada masyarakat. Nasi ini dianggap memiliki keberkahan karena telah didoakan bersama-sama, dan biasanya dibagikan kepada orang-orang sebagai simbol solidaritas dan kebersamaan.
Beberapa warga juga melakukan ziarah ke makam-makam leluhur atau wali-wali yang dihormati di Gresik. Ziarah ini dilakukan untuk menghormati arwah para leluhur serta memohon keberkahan.
Di beberapa tempat, Rebo Wekasan juga diisi dengan pertunjukan kesenian tradisional, seperti wayang atau klenengan, sebagai bentuk hiburan sekaligus pengingat akan pentingnya tradisi.
Tradisi ini juga berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya memohon perlindungan dan keselamatan kepada Tuhan dalam setiap aspek kehidupan.
ADVERTISEMENT
Meskipun pandangan modern mungkin menganggapnya sebagai mitos, tradisi Rebo Wekasan di Gresik tetap dihargai sebagai warisan budaya yang memperkaya kehidupan spiritual masyarakat. (SP)