Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Konten dari Pengguna
Bahasa Daerah Sulawesi Selatan yang Wajib Dilestarikan
23 Januari 2025 21:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sayangnya, tantangan yang dihadapi masih sangat besar seperti pengaruh globalisasi, urbanisasi, dan kurangnya minat generasi muda terhadap bahasa daerah.
Oleh karena itu, dibutuhkan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan semua pihak terkait untuk melestarikan bahasa daerah di Sulawesi Selatan.
Bahasa Daerah Sulawesi Selatan
Bahasa daerah Sulawesi Selatan harus dilestarikan karena menjadi identitas budaya yang tak ternilai harganya. Mengutip bone.go.id, berikut bahasa daerah Sulawesi Selatan yang wajib dilestarikan.
1. Bahasa Bugis
Bahasa Bugis merupakan bahasa yang paling banyak digunakan di Sulawesi Selatan. Bahasa ini dikenal luas karena peran pentingnya dalam sejarah perdagangan maritim di Nusantara .
Selain itu, juga memiliki dialek-dialek yang berbeda-beda seperti Bugis Makassar dan Bugis Bone.
2. Bahasa Makassar
Bahasa ini banyak digunakan di wilayah Kota Makassar dan sekitarnya. Bahasa Makassar memiliki kesamaan dengan bahasa Bugis, namun memiliki ciri khas tersendiri dalam tata bahasa dan kosakata.
ADVERTISEMENT
3. Bahasa Mandar
Bahasa Mandar banyak digunakan di wilayah Mandar, khususnya di Kabupaten Majene dan Polewali Mandar. Bahasa ini memiliki kekhasan dalam pelafalan dan intonasi.
4. Bahasa Toraja
Bahasa ini digunakan oleh suku Toraja yang terkenal dengan upacara adat kematian yang unik. Bahasa Toraja memiliki dialek-dialek yang berbeda-beda, seperti Toraja Utara dan Toraja Tengah.
5. Bahasa Konjo
Bahasa ini digunakan oleh suku Konjo yang mendiami wilayah pegunungan di Sulawesi Selatan. Bahasa Konjo memiliki beberapa dialek, seperti Konjo Pesisir dan Konjo Pegunungan.
6. Bahasa Massenrengpulu
Bahasa Massenrengpulu memiliki beberapa dialek seperti Endekan, Maroangin, Bungin, Duri, dan Maiwa. Meskipun ada perbedaan dialek, secara umum penutur bahasa Massenrengpulu masih dapat saling memahami.
7. Bahasa Bugis De
Bahasa ini merupakan salah satu dialek dari bahasa Bugis yang digunakan oleh masyarakat di daerah tertentu di Sulawesi Selatan. Bahasa Bugis De memiliki kekhasan dalam kosakata dan tata bahasa dibandingkan dengan dialek Bugis lainnya.
ADVERTISEMENT
8. Bahasa Laiyolo
Bahasa Laiyolo digunakan oleh masyarakat Laiyolo yang mendiami wilayah pegunungan di Sulawesi Selatan. Bahasa ini memiliki kekhasan dalam struktur kalimat dan kosakata yang berkaitan dengan kehidupan di pegunungan.
9. Bahasa Lemolang
Bahasa Lemolang digunakan oleh masyarakat Lemolang yang tinggal di wilayah pegunungan di Sulawesi Selatan. Bahasa ini memiliki kekerabatan dengan bahasa-bahasa Austronesia lainnya di wilayah tersebut.
10. Bahasa Rampi
Bahasa Rampi digunakan oleh masyarakat Rampi yang mendiami Pulau Rampi. Masyarakat Rampi menggunakan bahasa ini, yang dipengaruhi oleh lingkungan alam dan tradisi lokal. Bahasa ini kaya akan istilah yang berkaitan dengan pertanian dan budaya.
11. Bahasa Wotu
Bahasa Wotu digunakan oleh masyarakat Wotu yang mendiami wilayah Wotu di Kabupaten Bone. Bahasa ini memiliki kekerabatan dengan bahasa Bugis, namun memiliki ciri khas tersendiri dalam pelafalan dan kosakata.
ADVERTISEMENT
12. Bahasa Seko
Bahasa Seko digunakan oleh masyarakat Seko yang mendiami wilayah pegunungan di Sulawesi Selatan. Bahasa ini memiliki dialek yang berbeda dan sering digunakan dalam konteks budaya lokal.
13. Bahasa Bonerate
Bahasa Bonerate digunakan oleh suku Bonerate yang tinggal di pulau-pulau di sekitar Selat Bone. Bahasa ini memiliki pengaruh dari bahasa lain karena interaksi dengan berbagai suku.
14. Bahasa Bajo
Bahasa Bajo digunakan oleh masyarakat Bajo yang sebagian besar tinggal di pesisir. Bahasa ini memiliki kekayaan kosakata yang berkaitan dengan kehidupan laut.
Itulah bahasa daerah Sulawesi Selatan yang mencerminkan keberagaman suku bangsa di pulau ini. Masing-masing bahasa memiliki ciri khas dan keindahan tersendiri yang wajib dilestarikan. (Suci)
ADVERTISEMENT