Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Baju Adat Maluku Utara, Keindahan, Makna, dan Keunikannya
16 Februari 2025 6:58 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs rri.co.id Baju adat merupakan pakaian tradisional yang mencerminkan identitas budaya, sejarah, dan nilai-nilai suatu kelompok masyarakat.
Keindahan pakaian tradisional ini mencerminkan identitas masyarakat serta sejarah panjang yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Keindahan Baju Adat Maluku Utara
Baju adat Maluku Utara dikenal dengan perpaduan warna-warna cerah dan motif khas yang mencerminkan kekayaan budaya serta pengaruh dari berbagai peradaban yang pernah singgah di wilayah ini.
Selain keindahan visualnya, pakaian adat ini juga memiliki makna mendalam yang mencerminkan filosofi kehidupan masyarakat setempat.
Keunikan serta nilai-nilai yang terkandung dalam baju adat ini menjadikannya salah satu kebanggaan budaya yang patut dilestarikan.
Salah satu contoh baju adat yang terkenal adalah Manteren Lamo yang dikenakan oleh kaum pria.
ADVERTISEMENT
Busana ini terdiri dari jas panjang berwarna hitam atau merah dengan hiasan emas serta celana panjang yang memberikan kesan gagah dan berwibawa.
Sementara itu, kaum wanita mengenakan Kebaya khas Maluku Utara, yang biasanya dipadukan dengan kain tenun tradisional.
Kebaya ini memiliki desain yang anggun dengan bordiran dan aksesoris perak atau emas yang memperindah tampilan.
Perpaduan kain dan hiasan ini mencerminkan keanggunan serta status sosial pemakainya.
Makna Filosofis dalam Baju Adat Maluku Utara
Setiap elemen dalam baju adat Maluku Utara memiliki makna tersendiri.
Warna merah pada Manteren Lamo, misalnya, melambangkan keberanian dan kepemimpinan, sementara warna hitam mencerminkan kebijaksanaan dan keteguhan hati.
Hiasan emas pada pakaian pria menunjukkan kejayaan dan kebangsawanan.
Pada pakaian wanita, penggunaan kain tenun melambangkan ketekunan dan keahlian dalam berkarya, yang merupakan nilai penting dalam budaya Maluku Utara.
ADVERTISEMENT
Selain itu, aksesoris seperti kalung, gelang, dan ikat pinggang memiliki makna simbolis sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan identitas budaya yang kuat.
Keunikan Baju Adat Maluku Utara
Salah satu keunikan baju adat Maluku Utara adalah perpaduan unsur lokal dengan pengaruh dari berbagai budaya yang pernah hadir di wilayah ini.
Misalnya, penggunaan jas panjang pada Manteren Lamo menunjukkan pengaruh budaya Eropa, sementara motif kain dan aksesorisnya tetap mempertahankan keaslian budaya lokal.
Selain itu, baju adat ini biasanya digunakan dalam berbagai upacara adat, pernikahan, serta acara resmi sebagai simbol kebanggaan terhadap warisan budaya.
Keunikan lainnya terletak pada teknik pembuatan kain tenun yang masih dilakukan secara tradisional dengan alat tenun sederhana, sehingga setiap helai kain memiliki nilai seni dan filosofi yang mendalam.
ADVERTISEMENT
Baju adat Maluku Utara merupakan simbol identitas, sejarah, dan filosofi masyarakat setempat. Keindahan desain, makna, serta keunikannya menjadikannya warisan budaya yang patut dilestarikan.
Dengan terus mengenakan dan memperkenalkannya, kekayaan budaya Maluku Utara dapat terjaga bagi generasi mendatang. (Ffh)