Konten dari Pengguna

Bapak Sejarah: Kisah dan Biografinya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
28 September 2024 15:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bapak sejarah. Unsplash.com/Jenny-Marvin
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bapak sejarah. Unsplash.com/Jenny-Marvin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bapak sejarah merupakan julukan untuk Herodotus. Ia adalah seorang penulis dan sejarawan Yunani kuno yang dikenal atas kontribusinya dalam mendokumentasikan peristiwa sejarah dunia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari an-nur.ac.id, Herodotus: Bapak Sejarah yang Menulis dengan Metode Ilmiah, Herodotus adalah seorang tokoh pelopor penulisan sejarah sistematis yang sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan.
Karya-karyanya, terutama yang terdapat dalam bukunya yang berjudul "Histories", adalah sumber penting bagi sejarah dunia kuno, khususnya terkait perang-perang Yunani-Persia.

Bapak Sejarah Herodotus, Kisah dan Biografinya

Ilustrasi Bapak sejarah. Unsplash.com/Oleg-Chursin
Di bawah ini adalah pembahasan tentang Herodotus sebagai Bapak Sejarah dengan kisah dan biografinya.

1. Biografi Herodotus

Herodotus lahir sekitar tahun 484 SM. Ia lahir di Halicarnassus (sekarang Bodrum, Turki), sebuah kota Yunani yang saat itu berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Persia.
Herodotus dikenal sebagai seorang penjelajah. Ia menghabiskan sebagian besar hidupnya melakukan perjalanan ke berbagai wilayah seperti Mesir, Persia, Babilonia, dan banyak negara lainnya di kawasan Mediterania dan Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
Pengalaman ini memperkaya pengetahuannya tentang berbagai kebudayaan, bangsa, dan peristiwa sejarah yang ia catat dalam karyanya.

2. Karya Herodotus: "Histories"

Karya monumental Herodotus, "Histories", ditulis sekitar tahun 440 SM dan dianggap sebagai salah satu karya sejarah pertama di dunia.
Dalam "Histories", Herodotus berusaha menyelidiki dan mendokumentasikan Perang Yunani-Persia, khususnya pertempuran besar seperti Pertempuran Marathon dan Pertempuran Thermopylae.
Buku ini juga memuat berbagai kisah tentang kebudayaan, adat istiadat, dan kepercayaan bangsa-bangsa yang ia temui selama perjalanannya.
Salah satu keunikan karya Herodotus adalah bahwa ia tidak hanya sekadar mencatat peristiwa-peristiwa militer, tetapi juga menambahkan analisanya tentang penyebab dan dampak dari peristiwa-peristiwa tersebut.
Meskipun beberapa catatannya terkesan legendaris atau bahkan mistis, pendekatannya terhadap sejarah merupakan yang pertama dari jenisnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga dikenal karena mendokumentasikan tidak hanya kebudayaan Yunani, tetapi juga peradaban-peradaban asing yang jarang terdengar oleh masyarakat Yunani pada masa itu.

3. Julukan "Bapak Sejarah"

Julukan "Bapak Sejarah" diberikan kepada Herodotus oleh Cicero, seorang orator dan filsuf Romawi, sebagai penghormatan atas kontribusi besar Herodotus dalam membangun pondasi ilmu sejarah.
Sebelum Herodotus, sejarah lebih sering disampaikan dalam bentuk mitos atau legenda.
Namun, Herodotus adalah yang pertama mencoba mengumpulkan bukti-bukti dan menciptakan narasi sejarah berdasarkan penyelidikan langsung serta wawancara dengan saksi mata.
Meskipun beberapa catatannya kadang dipertanyakan keakuratannya, pendekatan sistematisnya dalam mencatat sejarah menjadikannya tokoh yang dihormati.

4. Warisan Herodotus

Herodotus meninggal sekitar tahun 425 SM, namun karyanya tetap menjadi salah satu sumber sejarah terpenting dari dunia kuno.
ADVERTISEMENT
"Histories" tidak hanya penting untuk mempelajari perang Yunani-Persia, tetapi juga memberikan gambaran tentang kebudayaan dan peradaban kuno seperti Mesir, Babilonia, dan Persia.
Herodotus sebagai Bapak Sejarah telah meletakkan dasar bagi pendekatan sejarah modern yang berusaha menjelaskan dan memahami peristiwa masa lalu secara lebih mendalam.
Warisan Herodotus terus hidup hingga saat ini dan menjadi rujukan penting bagi para sejarawan dan peneliti.