Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Batik Pedalaman: Pengertian, Ciri Khas, dan Filosofinya
15 Oktober 2024 21:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa yang dimaksud dengan batik pedalaman menjadi pertanyaan yang seringkali membuat penasaran. Batik ini merupakan salah satu jenis batik yang berasal dari daerah-daerah di tengah Pulau Jawa, khususnya Yogyakarta dan Surakarta.
ADVERTISEMENT
Jenis batik ini terkenal dengan motifnya yang sarat akan makna filosofis serta penggunaan warna-warna yang lebih gelap dibandingkan dengan batik pesisir.
Pengertian Batik Pedalaman
Apa yang dimaksud dengan batik pedalaman ? Pada dasarnya jenis batik ini merupakan batik yang dibuat oleh masyarakat di wilayah yang jauh dari pesisir pantai.
Berbeda dengan batik pesisir yang sering dipengaruhi oleh budaya asing, batik pedalaman lebih menonjolkan kearifan lokal dengan pola dan warna yang sederhana namun sarat makna.
Mengutip dari jurnal Unsur-Unsur dan Makna Ragam Hias Batik Klasik Semen Gaya Yogyakarta, Suryo Tri Widodo, dkk., (2014:68) batik pedalaman mencerminkan nilai-nilai kehidupan masyarakat Jawa yang sangat erat kaitannya dengan budaya dan tradisi.
Ciri Khas Batik Pedalaman
Batik pedalaman memiliki beberapa ciri khas yang membedakan dari jenis batik lainnya. Adapun ciri khas yang paling mencolok adalah motifnya yang lebih kompleks dan sarat akan simbolisme.
ADVERTISEMENT
Motif seperti parang, kawung, dan truntum adalah beberapa contoh motif klasik yang sering digunakan dalam batik pedalaman.
Selain itu, warna-warna yang digunakan cenderung lebih gelap, seperti coklat, hitam, dan biru tua. Pewarnaan ini berasal dari pewarna alami yang mencerminkan kesederhanaan dan keselarasan dengan alam.
Proses pembuatan batik pedalaman sendiri seringkali menggunakan teknik tradisional seperti cap dan tulis. Oleh karena itu, prosesnya memerlukan ketelitian sehingga setiap helai batik yang dihasilkan memiliki nilai seni yang tinggi.
Filosofi di Balik Batik Pedalaman
Batik pedalaman tidak hanya kain yang bermotif tanpa ada makna.. Setiap motif memiliki simbolisme yang mendalam dan mencerminkan nilai-nilai kehidupan masyarakat Jawa.
Misalnya, motif parang menggambarkan kekuatan dan perjuangan, sementara motif kawung melambangkan kesucian dan keseimbangan.
ADVERTISEMENT
Batik ini sering digunakan dalam acara-acara penting seperti pernikahan dan upacara adat, sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi leluhur.
Filosofi batik pedalaman juga mencerminkan kehidupan masyarakat yang selaras dengan alam dan spiritualitas.
Penggunaan motif yang mengandung unsur alam seperti daun, bunga, dan air menunjukkan hubungan yang erat antara manusia dan alam dalam kehidupan sehari-hari.
Itulah pengertian, ciri khas, dan filosofi batik pedalaman yang perlu diketahui. Saatnya generasi muda turut melestarikan warisan budaya lokal Indonesia. (DIN)