Konten dari Pengguna

Candi Ngetos, Jejak Sejarah Majapahit yang Tersimpan di Nganjuk

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
21 September 2024 21:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Candi Ngetos. Foto: Pexels.com/Som
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Candi Ngetos. Foto: Pexels.com/Som
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Candi Ngetos adalah salah satu situs bersejarah yang memiliki nilai penting di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Terletak di daerah Nganjuk, candi ini menyimpan berbagai cerita yang mencerminkan kekayaan sejarah masa lalu.
Keberadaannya menunjukkan hubungan erat antara sejarah dan budaya yang berkembang di wilayah Majapahit.

Sejarah Candi Ngetos

Ilustrasi Sejarah Candi Ngetos. Foto: Pexels.com/Navneet Shanu
Candi Ngetos dikenal sebagai lokasi yang menyimpan berbagai sejarah, khususnya yang terkait dengan Kerajaan Majapahit.
Dikutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, berdasarkan cerita rakyat yang beredar, candi ini dibangun sebagai tempat untuk menyimpan abu jenazah Hayam Wuruk.
Hayam Wuruk memilih lokasi ini karena menghadap Gunung Wilis yang dianggap mirip dengan Gunung Mahameru, simbol gunung tertinggi dalam kepercayaan masyarakat.
Pembuatan candi ini dipercayakan kepada pamannya, Raden Condromowo, yang bergelar Raden Ngabei Selopurwoto, sosok yang memainkan peran penting dalam sejarah keluarga dan kerajaan.
Selama hidupnya, Hayam Wuruk sering mengunjungi pamannya dan juga Candi Lor.
ADVERTISEMENT
Dalam wasiatnya, ia menyatakan bahwa setelah wafat, jenazahnya akan dibakar dan abunya disimpan di Candi Ngetos.
Namun, abunya sebenarnya tidak disimpan di candi yang ada saat ini, melainkan di candi yang kini sudah hilang, menambah misteri dan daya tarik dari situs ini.
Dulu, di area Ngetos terdapat dua candi kembar yang dikenal dengan nama Candi Tajum. Nama "Tajum" dapat disamakan dengan "Tajung," karena perubahan huruf "ng" menjadi "m" tidak mengubah arti.
Menurut beberapa ahli, setelah Hayam Wuruk meninggal, makamnya berada di Tajung, yang terletak di daerah Berbek, Kediri.
Secara geografis, Candi Ngetos terletak di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, sekitar 17 kilometer arah selatan Kota Nganjuk.
Bangunan ini dibangun pada abad ke-15, pada zaman Majapahit. Secara fisik, candi ini mengalami kerusakan. Beberapa bagiannya hilang, sehingga sukar menemukan bentuk aslinya.
ADVERTISEMENT
Candi Ngetos diketahui memiliki arca Siwa dan Wisnu, mencerminkan sifat Siwa-Wisnu sesuai dengan agama yang dianut Hayam Wuruk. Namun, sekarang arca-arca tersebut sudah tidak ada lagi.
Relief yang terdapat di Candi Ngetos juga menampilkan berbagai motif menarik, menambah nilai artistik dan sejarah candi ini.
Meskipun kondisi fisik candi tidak utuh, Candi Ngetos tetap kaya akan nilai sejarah dan menjadi simbol warisan budaya yang perlu dilestarikan. (Khoirul)