Konten dari Pengguna

Cara Bermain Wayang Golek, Seni Tradisional yang Memikat

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
24 November 2024 7:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bermain Wayang Golek,Foto:Unplash/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bermain Wayang Golek,Foto:Unplash/Kumparan
ADVERTISEMENT
Cara bermain wayang golek merupakan salah satu tradisi seni pertunjukan yang telah lama berkembang di Indonesia, khususnya di Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Wayang golek menggunakan boneka tiga dimensi yang terbuat dari kayu, yang dimainkan oleh dalang dengan gerakan tangan dan suara khas untuk menggambarkan karakter-karakter dalam cerita.
Dikutip dari buku Cara Merawat Wayang Kulit oleh Panuwun Budi (2024:26) pertunjukan wayang golek menggunakan bahasa Sunda, sesuai dengan asalnya. Wayang ini baru dikenal pada abad ke-17.

Cara Bermain Wayang Golek

Ilustrasi Bermain Wayang Golek,Foto:Unplash/Firall Ar Dunda
Berikut adalah penjelasan tentang cara bermain wayang golek yang melibatkan keterampilan khusus dan kedalaman budaya.

1. Mempersiapkan Wayang Golek

Sebelum pertunjukan dimulai, mempersiapkan boneka wayang golek yang terbuat dari kayu. Boneka ini biasanya berukuran sekitar 30 cm hingga 50 cm, dan setiap boneka mewakili berbagai karakter dalam cerita, seperti pahlawan, dewa, atau tokoh antagonis.
Setiap wayang golek memiliki ciri khas, seperti pakaian, topi, dan ekspresi wajah yang menggambarkan sifat dan peran masing-masing karakter.
ADVERTISEMENT

2. Menyiapkan Dalang

Dalang adalah inti dari pertunjukan wayang golek. Sebagai penggerak utama, dalang tidak hanya memainkan boneka, tetapi juga menyuarakan berbagai karakter dengan suara yang berbeda-beda sesuai dengan kepribadian tokoh yang diperankan.
Dalang menggunakan dua tangan untuk menggerakkan boneka. Biasanya, tangan kanan digunakan untuk memegang bagian atas boneka, sedangkan tangan kiri memegang bagian bawah.

3. Penyampaian Cerita

Dalam bermain wayang golek, dalang tidak hanya bergerak-gerakkan boneka, tetapi juga harus menguasai cerita yang akan dibawakan.
Cerita yang sering dipentaskan berasal dari mitologi Hindu, seperti kisah Mahabharata atau Ramayana, meskipun ada pula cerita lokal yang mengangkat kehidupan masyarakat.
Dalang akan menggunakan bahasa Jawa atau bahasa daerah setempat, sambil mengatur tempo dan emosi untuk menggambarkan suasana yang ada dalam cerita.
ADVERTISEMENT

4. Penggunaan Musik dan Suara

Musik memiliki peran yang sangat penting dalam pertunjukan wayang golek. Biasanya, gamelan atau alat musik tradisional lainnya digunakan untuk mengiringi pertunjukan.
Musik gamelan ini membantu menciptakan suasana hati yang sesuai dengan jalannya cerita, misalnya menggunakan musik yang lembut saat adegan sedih atau cepat dan ritmis saat adegan pertempuran.
Dalang juga akan menggunakan suara-suara tertentu untuk memberikan efek dramatis pada karakter-karakter tertentu.

5. Interaksi dengan Penonton

Salah satu keistimewaan dari permainan wayang golek adalah interaksi yang terjadi antara dalang dan penonton.
Dalang sering kali berbicara langsung kepada penonton, baik melalui dialog antar tokoh maupun dengan komentar-komentar lucu atau sindiran yang relevan dengan kehidupan masyarakat.
Hal ini membuat pertunjukan wayang golek terasa lebih hidup dan dekat dengan penonton, serta memberi kesempatan untuk memberi respons langsung terhadap jalannya cerita.
ADVERTISEMENT
Cara bermain wayang golek bukan sekadar keterampilan teknis dalam menggerakkan boneka, tetapi juga seni untuk menyampaikan cerita, manipulasi suara, dan berinteraksi dengan penonton.
Melalui peran dalang yang memukau, pertunjukan wayang golek tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga sarana pendidikan dan pelestarian budaya. (shr)