Konten dari Pengguna

Cara Masyarakat yang Belum Mengenal Tulisan Merekam dan Mewariskan Masa Lalu

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
3 Juni 2024 22:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara masyarakat yang belum mengenal tulisan merekam dan mewariskan masa lalunya adalah. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara masyarakat yang belum mengenal tulisan merekam dan mewariskan masa lalunya adalah. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Cara masyarakat yang belum mengenal tulisan merekam dan mewariskan masa lalunya adalah dengan menggunakan tradisi lisan.
ADVERTISEMENT
Apa maksud dari tradisi lisan? Simak penjelasan selengkapnya melalui artikel di bawah ini.

Bagaimana Cara Masyarakat yang Belum Mengenal Tulisan Merekam dan Mewariskan Masa Lalu?

Ilustrasi cara masyarakat yang belum mengenal tulisan merekam dan mewariskan masa lalunya adalah. Foto: Pixabay
Masyarakat yang belum mengenal tulisan disebut juga sebagai masa pra-aksara. Mereka merekam dan mewariskan masa lalu melalui tradisi lisan
Tradisi lisan disebut juga oral tradisi. Tradisi lisan adalah tradisi yang terkait dengan kebiasaan atau adat istiadat menggunakan bahasa lisan dalam menyampaikan pengalaman.
Tradisi lisan menekankan pada penggunaan bahasa sebagai media atau alat untuk menyampaikan pesan, gagasan, serta pengalaman.
Tradisi lisan dapat diartikan sebagai proses dan juga sebagai produk. Maksud tradisi lisan sebagai proses adalah karena berkaitan dengan kebiasaan anggota masyarakat dalam menyampaikan pengalaman.
Sedangkan arti tradisi lisan sebagai produk dapat diperhatikan dalam legenda, folklor, kisah, atau mitos yang dipercaya turun temurun oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Folklor adalah adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun antar generasi, tetapi belum dituliskan.
Contoh folklor lisan termasuk teka-teki dan puisi. Sedangkan, folklor non lisan termasuk arsitektur, kerajinan tangan, pakaian, perhiasan, hingga obat tradisional.
Kemudian adalah mitologi yang merupakan cerita rakyat yang dianggap pernah terjadi dan berhubungan dengan terjadinya suatu lokasi atau kondisi alam tertentu.
Lalu ada legenda yang terbagi menjadi empat, yaitu keagamaan, kegaiban, lokal, dan perseorangan. Contohnya antara lain Nyi Roro Kidul dan si Pitung.
Selanjutnya adalah upacara adat yang merupakan serangkaian prosesi yang terikat pada aturan tertentu berdasar adat istiadat, agama, dan kepercayaan.
Lalu ada lagu daerah yang juga merupakan salah satu bentuk tradisi lisan. Selain itu, benda prasejarah juga bisa menjadi cara merekam dan mewariskan masa lalu.
ADVERTISEMENT
Contohnya adalah dengan benda-benda kebudayaan, yang terbuat dari batu, tulang, atau logam. Lalu lukisan di dinding gua, sampah dapur, dan gua tempat tinggal.
Bagi masyarakat pra-aksara, tradisi lisan menjadi media untuk mewariskan sejarah dari generasi sekarang ke generasi yang akan datang.
Dari seluruh bentuk peninggalan sejarah tersebut, ada yang sudah sepenuhnya punah, namun ada juga yang tetap dipelihara oleh masyarakat hingga detik ini.
Demikian adalah pembahasan tentang tradisi lisan sebagai cara masyarakat yang belum mengenal tulisan merekam dan mewariskan masa lalunya. (SP)