Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Pembuatan Wayang Golek dari Awal hingga Selesai
24 November 2024 8:17 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara pembuatan wayang golek terdiri dari beberapa tahapan yang sejatinya memerlukan ketelatenan dan keahlian tinggi. Setiap langkahnya, dari awal hingga akhir, memiliki peran penting dalam menghasilkan wayang golek yang berkualitas.
ADVERTISEMENT
Menurut Rosyadi (Wayang Golek: Dari Seni Pertunjukan ke Seni Kriya, h. 143-144), wayang golek adalah sejenis boneka kayu yang dibuat sedemikian rupa, dengan bagian-bagian meliputi kepala, badan, dan lengan yang dapat digerakkan.
Boneka tradisional ini biasanya digunakan dalam sebuah teater boneka yang dituturkan oleh seorang dalang menggunakan bahasa Sunda dan diiringi gamelan. Karena tradisi tersebut, karya seni Tanah Pasundan ini masih kerap dibuat dan dipasarkan.
Cara Pembuatan Wayang Golek
Dengan ciri khas bentuknya yang unik, wayang golek, seperti: Satria, Ponggawa, Buta, dan Panakawan, tak bisa dibuat oleh orang maupun cara sembarangan. Sebagai wawasan, berikut adalah cara pembuatan wayang golek secara umum.
1. Pemilihan Bahan Kayu
Berbahan dasar kayu, wayang ini harus dibuat dari kayu yang ringan, tetapi kuat, sehingga mudah diukir dan tahan lama. Adapun jenis kayu yang sering dipilih, yaitu kayu albasia, kayu waru, dan kayu pule yang teksturnya halus serta tak mudah retak.
ADVERTISEMENT
2. Pemotongan dan Pembentukan Dasar
Potong kayu sesuai ukuran yang diinginkan. Biasanya, ukuran wayang golek berkisar antara 30–50 cm, tergantung pada peran karakter yang akan dibuat. Setelah itu, kayu diukir secara kasar untuk membentuk kepala, badan, dan anggota tubuh.
3. Pengukiran Detail
Inti dari cara pembuatan wayang golek adalah mengukir detail. Di sini, pengrajin mengukir bagian wajah, seperti: mata, hidung, mulut, dan hiasan kepala, sesuai dengan ciri khas karakter yang dibuat, misalnya: bentuk mata tajam untuk karakter jahat.
4. Pembuatan Lengan dan Sambungan
Lengan wayang golek dibuat terpisah dari badan agar bisa digerakkan. Pada tahap ini, pengrajin menggunakan sistem sambungan sederhana yang memungkinkan lengan bergerak fleksibel, tetapi tetap kokoh, selama pertunjukan.
5. Penghalusan dan Pengecatan
Setelah semua diukir, wayang golek dihaluskan menggunakan amplas agar permukaannya rata dan siap dicat. Cat yang digunakan berbahan dasar air atau minyak, mengutamakan warna-warna cerah, seperti: merah, supaya lebih artistik dan mencolok.
ADVERTISEMENT
6. Pemberian Hiasan dan Pakaian
Wayang golek dilengkapi dengan pakaian khas, seperti: kain batik atau songket mini, dan aksesoris tambahan, seperti: mahkota, kalung, atau gelang. Pemberian hiasan di tahap akhir ini menambah keindahan dan memperkuat identitas karakter.
7. Penyatuan dan Penyempurnaan
Tahap finishing atau penyempurnaannya adalah merakit semua bagian menjadi satu. Di sini, pengrajin harus memastikan semua sambungan kuat dan berfungsi dengan baik, sehingga setelahnya, wayang golek siap digunakan untuk pertunjukan.
Demikian ulasan seputar cara pembuatan wayang golek dari awal hingga selesai yang dapat disimak. Informasi di atas bisa menjadi wawasan dan menginspirasi pembaca untuk selalu mencintai seni yang berasal dari tradisi lokal. (Bren/Nd)
ADVERTISEMENT