Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Cara Pembuatan Wayang Kulit secara Tradisional
24 November 2024 10:23 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara pembuatan wayang kulit di zaman sekarang sangatlah beragam. Meski begitu, cara tradisional menjadi pilihan utama yang masih sering digunakan oleh para pengrajin untuk menjaga nilai seni dan autentitasnya sebagai warisan budaya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Modul 5: Warisan Budaya Tradisi pada Bahan Alam, Kulit karya Kemendikbud, wayang kulit merupakan seni pertunjukan tradisional Indonesia yang menggunakan boneka datar dari kulit sebagai media utamanya.
Boneka ini diukir secara detail dan diberi warna untuk menggambarkan berbagai tokoh cerita, seperti epik Ramayana, Mahabharata, atau kisah lokal lainnya. Karena itu, dalam pembuatannya, wayang ini tak bisa diolah dengan sembarang.
Cara Pembuatan Wayang Kulit
Jika wayang golek populer di Jawa Barat, maka, wayang kulit lebih populer di daerah Jawa bagian tengah dan timur. Sebab itu, karakter dan bentuk wayangnya pun berbeda, sesuai dengan cara pembuatan wayang kulit sebagai berikut.
1. Pemilihan Kulit Hewan
Bahan utama wayang kulit adalah kulit sapi atau kerbau. Bahan kulit ini dipilih karena teksturnya kuat dan lentur, sehingga ideal untuk diolah dan dibentuk menjadi tokoh-tokoh wayang. Dengan begitu, bagian-bagian wayang dapat digerakkan.
ADVERTISEMENT
2. Pengolahan Kulit
Kulit yang sudah dipilih harus dicuci bersih dan direndam untuk menghilangkan sisa lemak serta bau yang tidak sedap. Setelah itu, kulit diproses agar permukaannya rata untuk diukir nantinya. Lalu, dijemur hingga kering sebelum diolah lebih lanjut.
3. Pemotongan dan Pembentukan Dasar
Kulit kering dipotong sesuai ukuran yang dibutuhkan untuk menciptakan tokoh wayang. Garis besar karakter, seperti kepala, badan, dan anggota tubuh digambar secara manual. Proses ini akan mempersiapkan kulit untuk tahap pengukiran detail.
4. Pengukiran Pola
Dalam cara pembuatan wayang kulit, proses pengukiran adalah bagian terpenting. Di sini, pola ornamen, seperti pakaian, wajah, dan hiasan, diukir menggunakan alat tatah yang tajam, dengan presisi tinggi agar menghasilkan bayangan indah.
5. Pengecatan dan Pewarnaan
Setelah pola selesai, wayang dicat menggunakan cat tradisional berbahan alami atau modern. Warna-warna cerah seperti emas, merah, dan hitam sering digunakan untuk menonjolkan karakter serta memberi kesan artistik yang kuat.
ADVERTISEMENT
6. Pemasangan Tangkai dan Penyempurnaan
Tangkai yang terbuat dari tanduk kerbau atau kayu kuat dipasang pada wayang sebagai pegangan. Tahapan ini dilakukan untuk memastikan wayang dapat digerakkan dengan fleksibel saat dimainkan, serta memastikan detail terpasang sempurna.
Itulah cara pembuatan wayang kulit secara tradisional dari awal pembuatan hingga selesai. Selain dari ulasan di atas, simak pula tip pembuatan wayang kulit lainnya berdasar pada buku panduan, saran pegiat, maupun platform tepercaya. (Bren/ND)