Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Pentas Wayang Beber Autentik, yang Dipentaskan Sejak Zaman Majapahit
24 November 2024 10:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Wayang Beber, Indiria Maharsi (2018:1470148), pertunjukan wayang beber merupakan pertunjukan wayang dengan cara membeber atau membentangkan kain yang berlukiskan lakon wayang. Kain tersebut semula disimpan dengan cara digulung.
Pada zaman itu pentas wayang beber bukan dilakukan hanya untuk hiburan semata. Namun, dilakukan untuk upacara tradisional yang mengandung nilai keagamaan, penolak bala ataupun untuk memperoleh berkah.
Cara Pentas Wayang Beber
Cara pentas wayang beber kini masih menggunakan peran dalang sebagai pencerita kisah pewayangan yang digelar, sambil mengacungkan tongkat atau seligi sebagai penunjuk terhadap siapa tokoh yang sedang berbicara. Posisi penonton ada di belakang dalang.
Cara pementasan wayang beber juga telah dirangkum dalam situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kemdikbud.go.id. Berikut cara pementasan wayang dalam kain lukis itu.
ADVERTISEMENT
Wayang disajikan dalam lembaran kain yang bergambar lakon-lakon wayang dengan cerita Panji. Lembaran tersebut dibentangkan atau dibeber dalam bahasa Jawa (semula digulung) supaya penonton dapat melihat gambar dalam cerita Panji itu.
Bentangan kain tersebut ujung kanan kirinya diberi sebilah kayu panjang sebagai penegang kain yang ditancapkan di sebilah kayu Panjang. Dalang kemudian menceritakan gambar-gambar tersebut sambil menunjuk gambar dengan sebilah kayu kecil.
Setiap satu lembar gambar menceritakan satu episode cerita Panji. Setiap selesai satu episode lembaran tersebut digulung lagi dan dimasukkan dalam kotak penyimpanan. Di belakang dalang ada pembantu dalang.
Pementasan diiringi oleh sinden dan penabuh gamelan yang kurang lebih berjumlah lima orang.
Saat ini pentas wayang beber yang dipercaya masih ada dan mempertahankan bentuk pedalangan serta cerita asli Panji. Beberapa daerah yang mementaskan jenis wayang ini terdapat Pacitan, Jawa Tengah dan Gunungkidul, Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Itu tadi informasi mengenai cara pentas wayang beber yang telah ada sejak zaman Majapahit . Dengan mengetahui cara pementasan wayang ini, pengetahuan mengenai jenis wayang di Indonesia semakin luas. (BrenF)