news-card-video
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Cendekiawan Muslim yang Ahli Geografi pada Masa Dinasti Mamluk

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
18 Maret 2025 9:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cendekiawan Muslim yang Ahli Geografi pada Masa Dinasti Mamluk. Pexels/Suzy Hazelwood
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cendekiawan Muslim yang Ahli Geografi pada Masa Dinasti Mamluk. Pexels/Suzy Hazelwood
ADVERTISEMENT
Ketika Mesir diperintah oleh Dinasti Mamluk, muncul cendekiawan Muslim yang mempunyai keahlian dalam geografi yaitu Al-Idrisi, Ibnu Battuta, dan Al-Maqrizi.
ADVERTISEMENT
Ketiga tokoh ini memberikan kontribusi besar dalam perkembangan ilmu geografi melalui peta, catatan perjalanan, serta analisis wilayah.
Keahlian mereka membuktikan bahwa Dinasti Mamluk tidak hanya berfokus pada militer, tetapi juga mendukung perkembangan ilmu pengetahuan.

Peran Cendekiawan Muslim dalam Geografi

Ilustrasi Cendekiawan Muslim yang Ahli Geografi pada Masa Dinasti Mamluk. Pexels/Marina Leonova
Ketika Mesir diperintah oleh Dinasti Mamluk, muncul cendekiawan Muslim yang mempunyai keahlian dalam geografi yaitu Al-Idrisi, seorang kartografer terkenal yang menyusun peta dunia berbasis data empiris dan laporan perjalanan.
Dikutip dari buku History of Cartography, Harley dan Woodward, 1987:130, dijelaskan bahwa Al-Idrisi menggunakan metode ilmiah dalam menggambarkan wilayah secara akurat. Peta buatannya menjadi acuan penting bagi penjelajah pada masa itu.
Selain itu, Ibnu Battuta juga dikenal sebagai cendekiawan Muslim yang ahli geografi pada masa Dinasti Mamluk. Ia melakukan perjalanan ke berbagai belahan dunia dan mencatat kondisi geografis serta sosial setiap daerah yang dikunjunginya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku The Adventures of Ibn Battuta, Ross E. Dunn, 2012:54, disebutkan bahwa Ibnu Battuta mengunjungi lebih dari 40 negara modern dan menyusun laporan geografis yang sangat rinci.

Kontribusi Al-Maqrizi dalam Ilmu Geografi

Ilustrasi Cendekiawan Muslim yang Ahli Geografi pada Masa Dinasti Mamluk. Pexels/Maria Stewart
Ketika Mesir diperintah oleh Dinasti Mamluk, muncul cendekiawan Muslim yang mempunyai keahlian dalam geografi yaitu Al-Maqrizi. Ia dikenal sebagai sejarawan dan ahli geografi yang menulis tentang keadaan geografis serta ekonomi Mesir.
Dalam karyanya Al-Khitat, Al-Maqrizi menggambarkan struktur kota Kairo, sistem irigasi, serta faktor ekonomi yang mempengaruhi perkembangan wilayah tersebut.
Berdasarkan buku Mamluk Cairo: A Crossroads for Embassies, Doris Behrens-Abouseif, 2014:85, tulisan Al-Maqrizi menjadi referensi utama dalam memahami kondisi Mesir pada masa Dinasti Mamluk.
Ketika Mesir diperintah oleh Dinasti Mamluk, muncul cendekiawan Muslim yang mempunyai keahlian dalam geografi yaitu Al-Idrisi, Ibnu Battuta, dan Al-Maqrizi. Mereka memberikan kontribusi besar dalam ilmu geografi melalui peta, catatan perjalanan, serta analisis wilayah.
ADVERTISEMENT
Cendekiawan Muslim yang ahli geografi pada masa Dinasti Mamluk membuktikan bahwa ilmu pengetahuan berkembang pesat di era tersebut, memberikan wawasan penting tentang dunia Islam dan sekitarnya. (Phonna)