Konten dari Pengguna

Ciri-Ciri Berpikir Filsafat dan Contohnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
4 Juni 2023 19:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto ilustrasi: Ciri-Ciri Berpikir Filsafat, sumber: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Foto ilustrasi: Ciri-Ciri Berpikir Filsafat, sumber: Pexels
ADVERTISEMENT
Berpikir secara filsafat bukanlah berpikir secara sederhana. Hal inilah yang membuat filsafat terkesan sulit. Namun, jika mengerti bagaimana ciri-ciri berpikir filsafat, maka setiap manusia dapat berfilsafat dengan bekal kemampuan akalnya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Pengantar Filsafat: Cara Cepat Berpikir Filosofis, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan memakai akal sehat sampai pada hakikatnya.
Sementara, menurut seorang filsuf atau ahli filsafat bernama Immanuel Kant, filsafat merupakan pengetahuan yang menjadi pangkal segala pengetahuan. Ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa filsafat berupaya menjawab segala persoalan secara kritis.
Lalu, bagaimana ciri-ciri berpikir filsafat? Simak penjelasan berikut.

Ciri-Ciri Berpikir Filsafat

Foto ilustrasi: Ciri-Ciri Berpikir Filsafat, sumber: Pexels
Berikut ini penjelasan mengenai ciri-ciri berpikir filsafat beserta contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari:

1. Universal

Ciri-ciri berpikir filsafat harus universal atau menyeluruh. Artinya, pemikiran harus luas dan tanpa membatasi diri serta tidak hanya ditinjau dari satu sudut pandang saja.
Contohnya, ketika mengambil suatu keputusan, kita memikirkan semua konsekuensinya, baik itu dari segi keberhasilan maupun kegagalannya.
ADVERTISEMENT

2. Kritis

Mempertanyakan segala sesuatu dan tidak menerima begitu saja apa yang dikatakan orang.
Contohnya, saat guru menjelaskan tentang suatu ilmu, seorang siswa yang pemikirannya kritis tidak hanya diam dan mendengarkan perkataan gurunya saja, tetapi akan memiliki banyak pertanyaan berkaitan ilmu tersebut.

3. Radikal

Dikutip dari buku Filsafat: Ilmu dan Logika, radikal berasal dari bahasa Latin, radix, yang berarti akar. Jadi, berpikir radikal adalah berpikir hingga ke akar-akarnya dan secara mendalam sehingga dapat ditemukan hal-hal yang esensial, substansial, dan menyentuh hakikat yang dipikirkan.
Contohnya, seorang dokter sedang memeriksa pasien dengan penyakit gerd kronis. Maka, dokter tersebut akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dengan melakukan endoskopi agar bisa melihat akar permasalahannya, yakni melihat kondisi bagian dalam lambungnya.
ADVERTISEMENT

4. Rasional

Ciri-ciri berpikir filsafat lainnya adalah rasional atau berpikir menggunakan akal sehat dan dapat diterima secara logika.
Contohnya, ketika mengalami 'rep-repan' atau ketindihan saat tidur, kita tak langsung berpikir itu terjadi karena hal mistis. Kita akan mencari penyebab yang lebih logis, seperti dari sisi medis.

5. Bertanggung Jawab

Selanjutnya, seseorang yang berfilsafat harus bisa menjelaskan pemikirannya secara metodis saat ada yang mempertanyakan kebenarannya.
Kemampuan mempertanggungjawabkan pemikirannya akan memperkuat pengakuan publik atas kebenaran dan sistem filsafat yang dibangunnya.
Contohnya, ketika seorang ahli melakukan penelitian dan mempublikasikan hasil penelitiannya tersebut. Maka, dia harus bisa mempertanggungjawabkan hasil eksperimennya kepada khalayak. (Tp)