Konten dari Pengguna

Ciri Pithecanthropus Erectus dan Sejarah Penemuannya di Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
20 November 2024 7:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ciri pithecanthropus erectus. Foto: Gerd Altmann/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciri pithecanthropus erectus. Foto: Gerd Altmann/Pixabay
ADVERTISEMENT
Penemuan fosil Pithecanthropus erectus di Indonesia, beserta ciri Pithecanthropus erectus menjadi tonggak penting dalam kajian sejarah evolusi manusia. Sebutan Pithecanthropus erectus menunjukkan ciri khusus manusia purba ini, yaitu berjalan tegak.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dijelaskan dalam laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, Dubois mengklasifikasikan temuannya sebagai Pithecanthropus erectus yang juga memiliki arti manusia kera yang berjalan tegak.

Ciri Pithecanthropus Erectus dan Sejarah Penemuannya

Ilustrasi ciri pithecanthropus erectus. Foto: chiplanay / Pixabay
Ciri Pithecanthropus erectus menggambarkan perpaduan antara ciri manusia dan kera. Sebagai salah satu hominid tertua, fosil ini memberikan wawasan tentang perkembangan fisik dan budaya manusia purba.
Temuan ini sangat membantu para ilmuwan memahami jejak evolusi manusia.
Fosil ini ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil, Jawa Timur, pada tahun 1891. Spesies ini menunjukkan bukti awal tentang keberadaan manusia purba di wilayah Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Berikut pembahasan lengkapnya:

1. Bentuk Tengkorak yang Unik

Tengkorak Pithecanthropus erectus berbentuk memanjang dengan dahi rendah dan tonjolan alis yang menonjol. Kapasitas otaknya sekitar 1.000 cc, lebih kecil dibandingkan manusia modern, namun lebih besar dari kera besar.
ADVERTISEMENT

2. Struktur Tubuh Tinggi dan Kekar

Rangka tubuh Pithecanthropus erectus menunjukkan tinggi badan sekitar 165 cm. Tulang-tulangnya tebal dan kuat, menyesuaikan kehidupan berburu dan bertahan hidup di alam liar.

3. Pola Hidup Berburu dan Meramu

Spesies ini diperkirakan hidup sebagai pemburu dan peramu dengan alat sederhana. Mereka menggunakan batu untuk memotong daging atau mengolah makanan.
Kemampuan ini menunjukkan tingkat adaptasi mereka terhadap lingkungan, meskipun teknologi yang digunakan masih sangat terbatas.

4. Sistem Adaptasi yang Baik

Pithecanthropus erectus hidup di lingkungan tropis yang menantang, seperti hutan lebat dan dataran terbuka. Kemampuan beradaptasi ini membantu mereka bertahan dari perubahan alam.
Mereka juga memanfaatkan sumber daya alam sekitar untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti mencari makanan dan tempat berlindung.

5. Kehidupan Berkelompok

Manusia purba ini kemungkinan hidup dalam kelompok kecil untuk mempermudah berburu dan melindungi diri dari predator. Kehidupan sosial seperti ini merupakan langkah awal menuju masyarakat yang lebih kompleks.
ADVERTISEMENT
Penemuan dan ciri Pithecanthropus erectus memberikan gambaran tentang kehidupan manusia purba di masa lampau. Fosil ini menjadi bukti penting evolusi manusia dan menunjukkan bagaimana mereka beradaptasi dengan lingkungannya.
Sebagai salah satu hominid, Pithecanthropus erectus tetap menjadi pusat perhatian dalam kajian arkeologi, terutama di Indonesia. (nov)