Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Cita-Cita Politik Belanda yang Melahirkan Kesadaran Nasional Rakyat Indonesia
29 November 2024 21:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cita-cita politik Belanda yang justru membantu melahirkan kesadaran nasional serta mempersatukan rakyat Indonesia ke dalam satu bangsa adalah hasil dari berbagai kebijakan dan kondisi sosial yang terjadi selama masa penjajahan.
ADVERTISEMENT
Walaupun awalnya bertujuan untuk memperkuat kekuasaan kolonial, kebijakan tersebut justru memicu munculnya kesadaran dan perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan.
Cita-Cita Politik Belanda yang Melahirkan Kesadaran Nasional Rakyat Indonesia
Mengutip dari situs an-nur.ac.id, inilah cita-cita politik Belanda yang melahirkan kesadaran nasional rakyat Indonesia dan manfaatnya.
1. Politik etis dan peranannya
Pada awal abad ke-20, Belanda menerapkan politik etis, sebuah kebijakan yang mencakup pendidikan, irigasi, dan transmigrasi.
Walaupun tujuan utama kebijakan ini adalah meningkatkan produktivitas ekonomi kolonial, pendidikan yang diberikan oleh Belanda membuka kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
Golongan terpelajar yang muncul dari kebijakan ini menjadi motor penggerak kesadaran nasional.
Melalui pemikiran yang berkembang, mereka mulai mempertanyakan keadilan sistem kolonial dan berjuang untuk hak-hak bangsa mereka.
ADVERTISEMENT
2. Golongan terpelajar dan kesadaran nasional
Cita-cita politik Belanda yang mempersatukan rakyat Indonesia ke dalam satu bangsa adalah keberadaan golongan terpelajar yang didukung oleh sistem pendidikan kolonial.
Golongan ini mendirikan berbagai organisasi seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam, yang menjadi wadah untuk menyuarakan ide-ide kebangsaan.
Organisasi ini menggalang dukungan dari berbagai lapisan masyarakat untuk melawan penjajahan dan mempromosikan persatuan nasional.
Diskusi sosial dan politik yang mereka lakukan juga menyebarkan semangat nasionalisme ke seluruh penjuru tanah air.
3. Inspirasi dari gerakan nasionalisme dunia
Selain faktor internal, kesadaran nasional bangsa Indonesia juga dipengaruhi oleh peristiwa global.
Kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905 serta gerakan nasionalisme di negara lain seperti India dan Filipina memberikan inspirasi untuk melawan kolonialisme.
Ide-ide tentang demokrasi dan kebebasan yang berkembang di Eropa juga turut membentuk pemikiran para pemimpin nasional.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, cita-cita politik Belanda yang justru membantu melahirkan kesadaran nasional serta mempersatukan rakyat Indonesia ke dalam satu bangsa adalah sebuah ironi sejarah .
Kebijakan yang dimaksudkan untuk mempertahankan kekuasaan kolonial malah menjadi landasan bagi perjuangan panjang menuju kemerdekaan, yang berpuncak pada Proklamasi 17 Agustus 1945. (Echi)