Konten dari Pengguna

Contoh Perubahan pada Pemerintahan setelah Datangnya Kebudayaan Hindu Budha

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
8 Februari 2024 23:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh perubahan pada pemerintahan setelah datangnya kebudayaan Hindu Budha. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh perubahan pada pemerintahan setelah datangnya kebudayaan Hindu Budha. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Contoh perubahan pada pemerintahan setelah datangnya kebudayaan Hindu Budha adalah penyempurnaan terhadap sistem kerajaan yang sudah ada sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Ingin tahu lebih lanjut mengenai contoh perubahan pada pemerintahan setelah datangnya kebudayaan Hindu Budha? Simak pembahasannya di bawah ini.

Sistem Pemerintahan Hindu Budha

Ilustrasi contoh perubahan pada pemerintahan setelah datangnya kebudayaan Hindu Budha. Foto: Pixabay
Sejak zaman prasejarah, terutama pada zaman kebudayaan batu besar, telah dijumpai bentuk awal kekuasaan raja, seperti kepala suku, ketua adat, tokoh pendiri desa, dan lainnya.
Orang yang terpilih menjadi kepala suku tidak bisa sembarangan karena dia harus dihormati, berwibawa, sakti, bertuah, memiliki keistimewaan, juga memahami adat istiadat dan pemujaan roh nenek moyang.
Melalui buku Sejarah karya Tugiyono, dijelaskan bahwa masuknya Hindu Budha justru memperkuat kedudukan raja dengan adanya aturan kasta dan hak waris untuk menentukan raja secara turun-temurun.
Kedudukan raja yang mulanya berdasarkan pemilihan dari sesama berubah, yakni dari berdasar pengaruh Hindu menjadi turun-temurun berdasar hak waris dinasti.
ADVERTISEMENT
Jajaran kepala suku, ketua adat, dan pendiri desa dinobatkan menjadi raja dan dikukuhkan sebagai golongan kasta ksatria melalui upacara penobatan (abiseka).
Raja atau kepala suku bangsa Indonesia mengundang langsung pendeta dari India untuk mengadakan upacara keagamaan penobatan tersebut.
Pendeta Brahmana banyak berperan sebagai penasihat raja, guru, atau puruhita. Orang India yang datang ke Indonesia memang mendapat kedudukan penting dalam masyarakat.
Keahlian mereka dalam memerintah negara besar yang telah dilakukan selama berabad-abad di India diikuti pula oleh raja-raja di Indonesia.
Namun, meskipun demikian, tidak ada yang berubah dari sifat asli Indonesia karena raja tidak pernah memerintah dengan kekuasaan tunggal dan mutlak seperti di India.
Raja memerintah berbagai daerah yang berada di bawah kekuasaannya dengan mengandalkan rakai atau rayan yang merupakan penguasa daerah.
ADVERTISEMENT
Rakai atau rayan biasanya memiliki hubungan keluarga dengan raja walaupun tidak berarti masih satu keturunan, misalnya dari hubungan perkawinan.
Kerajaan di Indonesia juga terdiri dari daerah swatantra yang terdiri atas desa otonom yang diperintah oleh para tetua. Kehidupan di desa pun masih mengikuti pola hidup masa lampau, seperti kekeluargaan, gotong royong, dan musyawarah mufakat.
Pola kekuasaan ini berkembang di daerah kerajaan agraris, seperti Kerajaan Majapahit. Sedangkan, pola kekuasaan Budha yang tidak mengenal kasta lebih cocok berkembang di kerajaan maritim, seperti Kerajaan Sriwijaya.
Demikian adalah penjelasan mengenai contoh perubahan pada pemerintahan setelah datangnya kebudayaan Hindu Budha di Indonesia. (SP)