Konten dari Pengguna

Contoh Social Affective Play dan Pengaruhnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
25 Oktober 2024 15:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Contoh Social Affective Play, Foto: Unsplash/Hisu lee
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Contoh Social Affective Play, Foto: Unsplash/Hisu lee
ADVERTISEMENT
Permainan menjadi bagian dalam tumbuh kembang anak-anak. Salah satu jenis permainan yang dapat mengembangkan kemampuan sosial anak adalah social affective play. Banyak contoh social affective play yang dapat diterapkan pada anak.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Konsep Dasar Keperawatan Anak, Yupi Supartini, (2002: 132), inti social affective play adalah terjalinnya hubungan interpersonal yang menyenangkan antara anak dan orang tua. Contohnya, bayi merasa bahagia saat berinteraksi dengan orang tua.
Orang tua dan guru berperan untuk memberikan fasilitas, dukungan, dan panduan bermain. Orang yang lebih dewasa juga dapat membantu anak-anak mengatasi situasi sulit yang muncul selama permainan berlangsung.

Contoh Social Affective Play

Ilustrasi Contoh Social Affective Play, Foto: Unsplash/La-Rel Easter
Social affective play berdampak pada keterampilan sosial, mengasah kemampuan emosional, dan pengembangan keterampilan komunikasi. Berikut adalah beberapa contoh social affective play.

Permainan Peran (Role Play)

Permainan peran dapat dilakukan di sekolah di bawah pengawasan guru. Anak berperan sebagai guru yang mengajarkan teman-teman lainnya untuk membaca dan menulis.
Aktivitas ini dapat mengasah kemampuan memimpin anak, mengembangkan keterampilan sosial, dan mengendalikan emosi dalam berinteraksi sosial.
ADVERTISEMENT

Permainan Rumah-Rumahan

Permainan ini dapat dimainkan bersama keluarga di rumah. Anak-anak akan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari yang, seperti belanja, memasak, dan membersihkan rumah.
Dengan permainan ini, anak-anak akan memahami peran sosial dalam kehidupan nyata, menyelesaikan konflik melalui dialog, dan mengembangkan keterampilan komunikasi untuk menyampaikan perasaannya.

Permainan Tebak Ekspresi Wajah

Anak-anak biasanya menunjukkan berbagai macam ekspresi, seperti senang, sedih, marah, dan kesal. Dalam permainan ini, orang tua dapat menggambar sebuah ekspresi wajah dan meminta anak menebaknya.
Permainan ini dapat membantu anak mengenali berbagai ekspresi dan cara bagaimana solusi yang tepat jika anak memiliki emosi tersebut. Di masa depan, anak dapat mengendalikan emosi dengan baik.

Permainan Kerjasama

Anak-anak bisa dikelompokkan untuk bermain bersama, seperti membangun menara dari balok. Mereka perlu bergiliran meletakkan balok tanpa membuat menara itu roboh.
ADVERTISEMENT
Permainan ini mengajarkan kepada anak tentang kolaborasi dengan anggota tim, memutuskan cara untuk menyelesaikan masalah, menghargai pendapat orang lain, dan mengasah keterampilan dalam interaksi sosial.
Demikianlah beberapa contoh social affective play. Permainan ini tidak hanya tentang bersenang-senang, tetapi juga membentuk keterampilan sosial dan emosional sebagai bekal di masa depan. (nabila)