Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Contoh Sosiologi Berparadigma Ganda yang Jarang Diketahui
7 September 2023 23:40 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan memiliki dan menggunakan berbagai paradigma yang melahirkan banyak prespektif dan teori. Dengan mempelajari contoh sosiologi berparadigma ganda, kita bisa lebih mudah memahami sosiologi yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
Sosiologi yang berparadigma memang bisa membantu menganalisis berbagai kajian sosiologi dalam rangka membantu memahami kehidupan sosial. Melalui berbagai teori ini, kita bisa memilih teori yang sesuai untuk menjelaskan minat kajian yang diinginkan.
Dikutip dari buku Sosiologi Pertanian karya Maman Haeruman Karmana, Ismiasih, dan Amruddin, berikut beberapa contoh lengkap sosiologi berparadigma ganda.
Contoh Sosiologi Berparadigma Ganda
Ritzer yang menyatakan bahwa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berparadigma ganda. Berikut contoh sosiologi berparadigma ganda menurut Ritzer yang terbagi menjadi tiga paradigma.
1. Paradigma Fakta Sosial
Pertama, ada paradigma fakta sosial yang melihat masyarakat dari sudut pandang makro strukturnya. Kehidupan masyarakat dapat dilihat sebagai realitas yang berdiri sendiri, terlepas dari persoalan yang disukai atau tidak disukai oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Teori besar dalam lingkup paradigma ini, seperti teori konflik, teori struktural fungsional, teori sistem, dan teori sosiologi makro lainnya. Tokoh sosiologi klasik yang memiliki pengaruh hingga saat ini adalah Emile Durkheim, Karl Marx, Robert K. Merton, dan Talcott Parsons.
Contohnya, yaitu perilaku individu yang dikendalikan dan dibentuk oleh berbagai norma serta aturan sosial yang ada.
2. Paradigma Definisi Sosial
Paradigma definisi sosial ini tidak bermula dari sudut pandang fakta sosial yang objektif. Namun, paradigma definisi sosial justru bertolak dari proses berpikir manusia sebagai individu itu sendiri.
Dari paradigma ini, proses-proses aksi dan interaksi yang bersumber pada kemauan individu yang menjadi pokok persoalan dari paradigma definisi sosial.
Contohnya, seperti penerapan fenomenologi dalam menganalisis gejala sosial adalah kajian melakukan penelitian tentang adanya pengalaman kelompok. Bagaimana suatu kelompok minoritas memiliki pengalaman dalam mendapatkan diskriminasi sosial.
ADVERTISEMENT
3. Paradigma Perilaku Sosial
Terakhir, ada paradigma perilaku sosial yang sangat menekankan pada pendekatan yang bersifat objektif empiris. Paradigma ini yang menjadi persoalan utama karena bisa diamati dan dipelajari secara empiris.
Sebagai contoh, seorang pelajar belajar dengan giat demi mendapatkan nilai terbaik dan mendapatkan pengakuan sosial atas prestasi akademiknya.
Sebenarnya, masih banyak contoh sosiologi berparadigma ganda yang bisa dipelajari lebih dalam. Namun, dari tiga contoh tersebut, kita sudah bisa mempelajari bahwa sosiologi memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat . (DSI)