Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Daftar Marga Minang dan Sistem Kekerabatan Matrilineal dalam Budaya Minangkabau
15 Maret 2025 17:54 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Daftar marga Minang adalah sebuah informasi yang penting dalam bidang kebudayaan. Suku Minangkabau memiliki sistem kekerabatan matrilineal yang unik.
ADVERTISEMENT
Garis keturunan dalam suku Minangkabau diturunkan melalui pihak ibu. Sistem ini memengaruhi struktur sosial, pewarisan adat, hingga sistem kemargaan yang khas dalam budaya Minangkabau.
Daftar Marga Minang dalam Budaya Minangkabau
Dikutip dari artikel ilmiah berjudul Sistem Kekerabatan dalam Kebudayaan Minangkabau Perspektif Aliran Filsafat Strukturalisme Jean Claude Levi-Strauss yang ditulis oleh Misnal Munir, terdapat berbagai hal menarik mengenai daftar marga Minang, salah satunya sistem kekerabatan matrilineal dalam budaya Minangkabau.
Dalam budaya Minangkabau, sistem kekerabatan yang dianut adalah matrilineal. Hal ini bermakna bahwa garis keturunan ditarik melalui pihak ibu. Sistem ini membagi masyarakat ke dalam kelompok-kelompok kekerabatan yang disebut "suku".
Setiap suku memiliki nama dan identitas tersendiri, yang diwariskan turun-temurun melalui garis perempuan. Berikut adalah beberapa suku utama dalam masyarakat Minangkabau.
ADVERTISEMENT
Sistem Kekerabatan Matrilineal
Setiap suku ini memiliki peran dan fungsi tertentu dalam struktur sosial dan adat Minangkabau. Misalnya, suku Koto dan Piliang sering dianggap sebagai suku asal atau suku induk, sementara suku lainnya berkembang seiring waktu.
Dalam sistem matrilineal Minangkabau, anak-anak akan mengikuti suku ibunya. Hal ini berarti identitas suku diturunkan melalui garis perempuan, dan laki-laki yang menikah akan "masuk" ke dalam keluarga istri, meskipun tetap mempertahankan sukunya sendiri.
ADVERTISEMENT
Sistem matrilineal ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan Minang. Hal ini dapat dilihat mulai dari kepemilikan properti hingga peran sosial, yang memastikan perempuan memiliki otoritas yang signifikan dalam masyarakat.
Meskipun hidup dalam modernisasi, masyarakat Minang tetap melestarikan sistem kekerabatan matrilineal yang unik. masyarakat Minang umumnya menyeimbangkan sistem ini dengan prinsip-prinsip Islam.
Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat, Indonesia, adalah masyarakat matrilineal terbesar di dunia. Daftar marga Minang disebut dengan suku yang menunjukkan keanggotaan klan dan diwarisi dari pihak ibu. (Fia)
Baca Juga: Sejarah Danau Shuji di Sumatera Selatan