Dampak Pemberontakan Mau Mau yang Terjadi di Wilayah Kenya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
9 Maret 2024 22:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dampak pemberontakan mau mau. Sumber: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dampak pemberontakan mau mau. Sumber: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemberontakan Mau Mau merupakan perlawanan rakyat Kenya kepada kolonialisme Inggris yang berlangsung sejak tahun 1952 hingga 1960. Oleh karena itu, dampak pemberontakan Mau Mau yang terjadi di wilayah Kenya perlu diketahui.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial karya Waluyo, Mau Mau merupakan nama pasukan gerilya yang dibentuk oleh rakyat Kenya, yang mayoritas terdiri atas suku Kikuyu.
Pemberontakan Mau Mau menjadi salah satu langkah terbesar menuju kemerdekaan Kenya dari Inggris pada 12 Desember 1963. Pada artikel ini, akan menjelaskan dampak pemberontakan Mau Mau yang terjadi di wilayah Kenya.

Dampak Pemberontakan Mau Mau

Ilustrasi dampak pemberontakan mau mau. Sumber: pixabay
Pemberontakan Mau Mau mulai dilakukan di tahun 1952 dengan menyerang orang-orang Kikuyu yang setia terhadap pemerintahan Inggris.
Mau Mau sendiri ialah kelompok sempalan Kenyan African Union (KAU), yang memperjuangkan hak rakyat Kenya dengan cara diplomasi dan menginginkan reformasi dengan jalan damai.
Kelompok bersenjata Mau Mau melakukan gerilya di hutan wilayah Aberdare dan Gunung Kenya. Serangan terus meningkat sampai pemerintah kolonial Inggris menyatakan keadaan darurat di bulan Oktober 1952.
ADVERTISEMENT
Pasukan Inggris lalu menangkap orang-orang Kikuyu yang dicurigai terlibat bersama Mau Mau. Rakyat Kenya justru mulai mendukung Mau Mau. Mau Mau sendiri memiliki beberapa komandan militer, termasuk di antaranya Waruhiu Itote beserta Dedan Kimathi.
Untuk mengatasi pemberontakan, Angkatan Darat Inggris melakukan pengepungan tempat persembunyian Mau Mau di dalam hutan. Pihak yang tertangkap kemudian dibawa ke kamp-kamp untuk disiksa, bahkan dieksekusi.
Banyak rakyat pribumi yang mengalami pelecehan seksual setelah ditangkap lalu dimintai keterangan. Perlawanan bersenjata dari Mau Mau terus saja berlanjut, meski sebenarnya sudah mulai kekurangan persenjataan.
Situasi semakin memburuk untuk Mau Mau karena Inggris juga memberondong persembunyiannya di hutan menggunakan bom.
Setela Waruhiu Itote tertangkap di tahun 1953, para pejuang Mau Mau di hutan mulai kekurangan persediaan makanan dan amunisi. Pada akhir tahun 1954, diperkirakan hanya tersisa 1.500 pejuang Mau Mau yang masih melakukan gerilya di hutan.
ADVERTISEMENT
Menjelang akhir 1956, Dedan Kimathi, komandan terpenting dari Mau Mau yang tersisa, ditangkap lalu diadili. Penangkapan Kimanthi membuat pejuang Mau Mau yang tersisa tidak mampu melawan, tetapi juga tidak mau langsung menyerah.
Pemberontakan Mau Mau berakhir tahun 1956, tetapi pemerintah kolonial Inggris tetap menerapkan keadaan darurat sampai tahun 1960.
Pemberontakan Mau Mau walaupun kalah, tetap menjadi salah satu langkah paling besar menuju kemerdekaan Kenya dari Inggris di tanggal 12 Desember 1963.
Demikian penjelasan dampak pemberontakan Mau Mau yang terjadi di wilayah Kenya. (ARH)