Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Era Penjajahan: Sejarah, Latar Belakang, dan Tujuannya
15 Oktober 2024 21:53 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masa ketika orang-orang Eropa melakukan penjajahan ke wilayah timur antara tahun 1450 hingga 1650 dikenal dengan istilah "Era Penjelajahan" atau "Era Kolonialisasi Awal".
ADVERTISEMENT
Pada periode ini, penjelajahan maritim yang intensif dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa seperti Portugis dan Spanyol, diikuti oleh Inggris, Belanda, dan Prancis, untuk menemukan rute perdagangan baru dan menguasai wilayah yang kaya sumber daya.
Sejarah Penjajahan
Dikutip dari jurnal Sejarah Penjajahan dan Dampaknya di Indonesia oleh Abdurrahman, A. (2015), berikut ini sejarah era penjajahan.
Penjajahan di Amerika dimulai pada akhir abad ke-15 dengan penemuan Amerika oleh Christopher Columbus, yang membuka jalan bagi penjajahan Eropa di wilayah tersebut.
Penjajahan tersebut di mana Spanyol mendirikan koloni di Karibia serta bagian tengah dan selatan Amerika, sementara Inggris dan Prancis juga mulai menjajah bagian utara.
Ketika di Asia, Belanda mendirikan koloni di Indonesia, sedangkan Inggris menguasai India dan wilayah-wilayah lainnya di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Penjajahan di kawasan ini sering kali melibatkan penguasaan jalur perdagangan yang penting, terutama rempah-rempah.
Sementara itu, pada abad ke-19, Konferensi Berlin (1884-1885) membagi Afrika antara kekuatan Eropa, dengan negara-negara seperti Inggris, Prancis, dan Jerman saling berebut menguasai wilayah, sering kali tanpa memperhatikan batasan etnis dan budaya yang ada.
Sejak abad ke-15, Eropa mengalami revolusi ekonomi yang mendesak kebutuhan akan sumber daya alam baru, seperti emas, rempah-rempah, dan produk eksotis lainnya.
Negara-negara seperti Spanyol, Portugal, Inggris, dan Belanda berlomba-lomba mencari tanah baru untuk dijadikan koloni.
Ketegangan antara negara-negara Eropa semakin meningkat, terutama antara Spanyol dan Portugal, dengan Perjanjian Tordesillas (1494) sebagai salah satu cara untuk membagi wilayah koloni.
Namun, banyak negara lain, seperti Inggris dan Prancis, tidak terikat oleh perjanjian ini dan terus mencari peluang untuk memperluas wilayah.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, perkembangan teknologi pelayaran, seperti kompas, sextant, dan kapal yang lebih baik, memungkinkan para penjelajah untuk menjelajahi lautan dengan lebih aman dan efektif, membuka jalan bagi penemuan daratan baru yang kaya akan sumber daya.
Tujuan Penjajahan
Salah satu tujuan utama dari penjajahan adalah mengeksploitasi sumber daya alam, di mana negara-negara penjajah berusaha meraih keuntungan ekonomi dengan mengekstrak bahan mentah dan mengembangkan perdagangan.
Selain itu, penjajahan juga berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kekuatan politik, di mana memperluas wilayah kekuasaan menjadi simbol prestise bagi negara-negara Eropa.
Dalam konteks budaya dan agama, banyak penjajah beranggapan bahwa memiliki misi untuk "peradaban" masyarakat yang dianggap lebih rendah.
Misalnya, misi Kristen sering dijadikan justifikasi bagi penjajahan, di mana banyak misionaris berusaha menyebarkan agama kristen ke daerah-daerah yang dijajah.
ADVERTISEMENT
Era penjajahan adalah babak sejarah yang mengubah banyak aspek kehidupan di berbagai belahan dunia. Pemahaman tentang latar belakang, tujuan, dan dampak dari penjajahan sangat penting untuk memahami konteks sejarah dan sosial yang kita hadapi saat ini.