Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Filsuf Yunani yang Menjadi Rujukan Para Filsuf Masa Daulah Abbasiyah
16 Oktober 2024 11:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketahui sosok filsuf Yunani yang menjadi rujukan para filsuf masa Daulah Abbasiyah. Para filsuf masa ini antara lain Al Kindi dan Al Farabi.
ADVERTISEMENT
Mengutip jurnal Sains dan Sastra Pada Zaman Dinasti Abbasiyah karya Cecep Hidayat, dkk., Dinasti Abbasiyah yang berlangsung dari tahun 750 hingga 1258 M sering disebut sebagai Zaman Keemasan Islam.
Pada masa ini, terjadi perkembangan yang luar biasa dalam bidang sains dan sastra.
Siapa Filsuf Yunani yang Menjadi Rujukan Para Filsuf Masa Daulah Abbasiyah?
Siapa filsuf Yunani yang menjadi rujukan para filsuf masa Daulah Abbasiyah? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perlu untuk mengetahui dahulu profil filsuf pada masa keemasan islam ini.
Al Kindi dikenal sebagai pribadi yang ulet dalam ilmu pengetahuan. Pada ilmu filsafat, Al Kindi adalah pemikir muslim pertama yang menyelaraskan antara agama dengan filsafat. Dalam menggabungkan pemikiran Plato dan Aristoteles, ia menggunakan pola 'Neo Platonis.'
ADVERTISEMENT
Dalam filsafatnya, Al Kindi membagi jiwa atau roh ke dalam tiga daya yaitu daya bernafsu, daya pemarah, dan daya berpikir. Menurutnya, daya berpikir merupakan daya yang paling penting, karena ini dapat mengangkat kedudukan manusia pada derajat yang tinggi.
Selain Al-Kindi, terdapat filsuf muslim yang terinspirasi juga dari filsuf Yunani. Sosok tersebut adalah Al-Farabi atau Abu Nash.
Beliau merupakan filsuf muslim pertama yang menyelaraskan Islam dengan filsafat Yunani, sehingga beliau pula menjadi rujukan para filsuf masa Daulah Abbasiyah lainnya.
Beliau mendapat julukan Guru atau Master Kedua (al-mu'allim at thani) setelah Aristoteles. Karya Al Farabi di bidang filsafat yang terkenal adalah Al-Madinah Al-Fadhilah yakni buku seputar pencapaian kebahagiaan melalui kehidupan berpolitik.
Melihat dari kedua tokoh filsuf muslim ini, dapat diketahui bahwa Aristoteles adalah filsuf Yunani yang menjadi rujukan para filsuf masa Daulah Abbasiyah.
ADVERTISEMENT
Aristoteles adalah seorang filsuf yang berasal dari Yunani Utara, tepatnya di kota Stagira. Ia lahir pada tahun 384 SM.
Aristoteles merupakan salah satu filsuf Yunani kuno yang berpengaruh, bersama dengan Socrates dan Plato. Ia memberikan banyak kontribusi dalam berbagai bidang, seperti filsafat, logika, etika, metafisika, politik, retorika, dan biologi.
Beberapa hal yang membuat Aristoteles dikenal adalah menemukan teori pembuktian dalam matematika, mensistematisasikan logika deduktif, dan menulis tentang subjek-subjek fisika.
Selain itu, beliau menganggap bahwa abstraksi menjadi pembentuk kategori yang dapat diterapkan ke objek pemikiran.Beliau juga berpendapat bahwa manusia dapat mencapai tujuan mulia sejahtera didunia melalui kegiatan bisnis.
Aristoteles dikenal sebagai Bapak Ilmu Pengetahuan Barat karena banyak konsep dan teori yang ia ciptakan masih relevan hingga hari ini.
ADVERTISEMENT
Demikian profil singkat dari Aristoteles, filsuf Yunani yang menjadi rujukan para filsuf pada masa Daulah Abbasiyah.