Konten dari Pengguna

Food Gathering: Menyatu dengan Alam dalam Perjalanan Mencari Makanan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
18 November 2024 0:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Food Gathering,Foto:Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Food Gathering,Foto:Kumparan
ADVERTISEMENT
Food gathering bukan hanya soal memperoleh makanan, tetapi juga merupakan perjalanan spiritual dan sosial yang mendalam yang menghubungkan manusia dengan alam dan lingkungan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Dari zaman prasejarah hingga era modern kegiatan ini tidak hanya menjadi cara untuk bertahan hidup, tetapi juga sebuah cara untuk memahami siklus alam dan memperkuat ikatan manusia dengan ekosistem.

Food Gathering: Menyatu dengan Alam dalam Perjalanan

Ilustrasi Food Gathering,Foto:Kumparan
Food gathering merupakan corak kehidupan manusia praaksara yang artinya salah satu aktivitas yang paling mendasar dalam kehidupan manusia dan masyarakat, yang melibatkan pencarian dan pemanfaatan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Dikutip dari jurnal Corak Kehidupan Masyarakat Dunia Pada Masa Transisi Revolusi Neolitik Dalam Perspektif Ekologis Berdasarkan Kajian Buku Clive Ponting oleh Annisa’ (2022).
Sejak masa praaksara, manusia sudah menjalin hubungan dengan lingkungan sekitar yang tercermin dalam gaya hidup berburu dan mengumpulkan makanan (food gathering), yang kemudian berkembang menjadi kegiatan bercocok tanam (food producing).
ADVERTISEMENT
Pada periode ini, manusia belum mengenal tulisan dan kehidupan mereka sangat bergantung pada sumber daya alam yang tersedia di sekitar.

1. Food Gathering sebagai Corak Kehidupan Manusia Praaksara

Pada masa praaksara, manusia hidup bergantung pada alam, dengan food gathering sebagai cara utama bertahan hidup.
Berburu hewan, menangkap ikan, dan mengumpulkan tanaman liar seperti buah dan umbi. Kehidupannya sangat dipengaruhi oleh musim dan kondisi alam, serta pengetahuan yang diwariskan tentang siklus alam dan keberlanjutan sumber daya.

2. Berburu dan Mengumpulkan: Aktivitas yang Membentuk Kehidupan Sosial

Pada masa pemburu atau pengumpul, manusia bekerja dalam kelompok kecil. Berburu hewan besar membutuhkan kerja sama, sementara pengumpulan makanan nabati sering kali dilakukan oleh perempuan dan anak-anak.
Aktivitas ini juga memperkuat ikatan sosial antar anggota kelompok dengan sistem pembagian tugas yang fleksibel berdasarkan usia, jenis kelamin, dan keterampilan.
ADVERTISEMENT

3. Pentingnya Food Gathering dalam Proses Evolusi Manusia

Food gathering mendorong perkembangan alat-alat berburu dan teknik pengolahan makanan, serta mempengaruhi pola migrasi manusia.
Dengan berpindah-pindah tempat mengikuti pola alam, manusia purba mengembangkan pengetahuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan memastikan kelangsungan sumber daya pangan yang cukup.

4. Peralihan dari Food Gathering ke Pertanian: Dampaknya pada Kehidupan Manusia

Seiring waktu, manusia beralih ke pertanian pada periode Neolitikum untuk mendapatkan pasokan makanan yang lebih stabil.
Meski demikian, beberapa masyarakat masih mempertahankan tradisi food gathering sebagai bagian dari budaya dan hubungannya dengan alam, meskipun dalam kehidupan modern.
Food gathering merupakan corak kehidupan yang sangat penting bagi manusia praaksara. Sebagai pemburu atau pengumpul.
Manusia hidup sangat tergantung pada alam dan memiliki pengetahuan mendalam tentang ekosistem di sekitar. Kegiatan ini membentuk struktur sosial, budaya, dan cara pandang terhadap dunia. (shr)
ADVERTISEMENT