Konten dari Pengguna

Kabinet yang Bersandar pada Berimbangan Kekuatan Partai-partai Politik

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
28 September 2024 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kabinet yang bersandar pada berimbangan kekuatan partai-partai politik, Foto: Unsplash/Dino Januarsa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kabinet yang bersandar pada berimbangan kekuatan partai-partai politik, Foto: Unsplash/Dino Januarsa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabinet yang bersandar pada perimbangan kekuatan partai-partai politik disebut kabinet koalisi. Kabinet koalisi ini merupakan yang terbagi di dalam beberapa partai yang saling bekerja sama.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sebuah kabinet koalisi juga dibentuk dalam masa kesulitan atau krisis nasional misalnya selama masa perang untuk memberikan kepada tingkat legitimasi yang tinggi dibutuhkannya.

Kabinet yang Bersandar pada Perimbangan Kekuatan Partai-partai Politik

Ilustrasi Kabinet yang bersandar pada berimbangan kekuatan partai-partai politik, Foto: Unsplash/Mufid Majnun
Dikutip dalam situs p2k.stekom.ac.id, kabinet yang bersandar pada perimbangan kekuatan partai-partai politik disebut sebagai kabinet koalisi.
Pada saat itu, semua partai akan membentuk koalisi yang kadang disebut sebagai pemerintahan persatuan nasional atau koalisi akbar.
Umumnya, apabila suatu koalisi tersebut runtuh, maka pengembalian suara untuk mosi kepercayaan atau mosi tidak percaya akan dilaksanakan.
Koalisi sendiri memang diartikan sebagai persekutuan sejumlah pihak yang memiliki kepentingan sendiri-sendiri untuk dicapai, istilah ini memang dikenal dalam aktivitas perpolitikan.
Koalisi merupakan aliansi atau kerja sama untuk beberapa periode dalam waktu terbatas dalam rangka demi mencapai tujuan tertentu. Dalam bidang politik tujuan ini bermaksud untuk mengambil alih kekuasaan dan memegang pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Tujuan dari koalisi sendiri yaitu pada hakikatnya untuk membentuk sistem pemerintahan yang stabil dan kuat, dan untuk meningkatkan peluang pemenang dalam pemilu.
Bahkan tujuan ini juga untuk mendapatkan dukungan legislatif yang lebih kuat dan untuk membantu menghindari polarisasi politik serta mempromosikan kerja sama di antara partai politik berbeda.
Jenis dari koalisi sendiri terdapat berdasarkan dari tujuannya yaitu antar sejumlah parpol dapat terjalin berdasarkan tujuan pembentukan koalisi itu sendiri.
Contohnya seperti koalisi orientasi jabatan dan orientasi kebijakan. Namun untuk tujuan berdasarkan pendekatan ukuran, contohnya pada minimal winning coalition dan minimum size coalition.
Untuk contoh kasus dalam bidang koalisi yaitu terbentuknya koalisi kesekretariatan gabungan dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono pada periode kedua.
ADVERTISEMENT
Sebab dalam koalisi ini dapat menghimpun kekuatan di parlemen dalam kekuasaan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden di kala itu.
Hal di atas merupakan kabinet yang bersandar pada perimbangan kekuatan partai-partai politik yang dapat diketahui masyarakat.