Konten dari Pengguna

Kearifan Lokal Lampung, Kekayaan Tradisi yang Sarat Nilai Luhur

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
11 Januari 2025 18:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kearifan lokal Lampung. Foto: Pexels.com/Jeffry S.S.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kearifan lokal Lampung. Foto: Pexels.com/Jeffry S.S.
ADVERTISEMENT
Kearifan lokal Lampung mencerminkan kekayaan budaya yang mendalam, dihiasi dengan nilai-nilai luhur yang dijaga sejak zaman nenek moyang.
ADVERTISEMENT
Setiap elemen dalam kearifan lokal ini menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Lampung dan berperan dalam mempertahankan tradisi yang kaya.

Kearifan Lokal Lampung

Ilustrasi Kearifan lokal Lampung. Foto: Pexels.com/Safari Consoler
Berikut adalah kearifan lokal Lampung yang sarat akan nilai luhur dan menjadi pedoman hidup masyarakat setempat, berdasarkan dari jurnal jurnalfikip.unila.ac.id.
Tradisi-tradisi ini mengandung ajaran moral yang membentuk karakter dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
Salah satu bentuk kearifan lokal Lampung yang terkenal adalah Hulu Tulung, sebuah tempat yang dihormati karena dianggap memiliki sumber mata air yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan alam.
Hulu Tulung diyakini sebagai penopang hidup masyarakat Lampung, yang menjaga kelangsungan ekosistem dan kebutuhan dasar seperti air bersih.
Keberadaan Hulu Tulung tidak hanya penting dalam konteks fisik, tetapi juga dalam dimensi spiritual masyarakat Lampung.
ADVERTISEMENT
Piil Pesenggiri adalah salah satu falsafah hidup yang menjadi dasar bagi masyarakat Lampung untuk selalu menjaga kehormatan dan martabat diri.
Konsep ini mengajarkan tentang pentingnya menjunjung tinggi harga diri dan integritas dalam berinteraksi dengan sesama. Dengan mengikuti prinsip ini, masyarakat Lampung dapat hidup harmonis, saling menghormati, dan saling mendukung dalam menjaga nama baik.
Selanjutnya, Nemui Nyimah juga merupakan falsafah hidup yang penting. Ini mengajarkan tentang pentingnya saling memberi dan menerima, serta memperlakukan orang lain dengan tulus dan penuh kasih.
Prinsip ini menjadi landasan bagi hubungan sosial yang lebih dekat, di mana setiap individu berusaha menjaga hubungan baik dengan lingkungan sekitar.
Di samping itu, ada pula Sakai Sambayan, sebuah falsafah hidup yang mengajarkan tentang pentingnya gotong royong dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Lampung diajarkan untuk tidak mementingkan diri sendiri, tetapi bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama yang lebih besar.
Semangat ini dapat dilihat dalam berbagai aktivitas sosial di desa-desa, di mana warga selalu bergotong royong dalam menyelesaikan berbagai masalah.
Kearifan lokal Lampung juga tercermin dalam tradisi Belangiran, yang merupakan tradisi mandi bersama menjelang bulan Ramadan.
Tradisi ini tidak hanya menjadi simbol pembersihan diri secara fisik, tetapi juga sebagai cara untuk mempererat hubungan antarwarga.
Dalam tradisi ini, masyarakat Lampung merayakan kebersamaan dan persatuan menjelang bulan suci Ramadan.
Upacara Gawi juga menjadi bagian penting dalam kearifan lokal Lampung. Tradisi ini digunakan dalam berbagai ritual kehidupan, seperti kelahiran anak atau menjelang pernikahan.
Gawi merupakan cara masyarakat Lampung untuk bersyukur dan berdoa kepada Tuhan atas berkat yang telah diberikan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, upacara ini juga menguatkan ikatan sosial di antara keluarga dan masyarakat setempat.
Secara keseluruhan, kearifan lokal Lampung memberikan panduan hidup yang kaya akan nilai luhur.
Nilai-nilai tersebut tetap relevan dan bermanfaat dalam kehidupan masyarakat modern, membantu mereka untuk tetap menjaga hubungan yang harmonis dengan sesama serta alam sekitar.
Kearifan lokal Lampung adalah kekayaan tradisi yang harus terus dijaga dan dilestarikan, agar generasi mendatang tetap dapat merasakan manfaat dan hikmah yang terkandung dalam setiap ajaran tersebut.
Melalui pelestarian kearifan lokal ini, masyarakat Lampung dapat menjaga identitas budaya mereka yang khas dan kaya akan makna. (Shofia)