Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Buleleng dan Kondisi Sosial Masyarakatnya
6 Mei 2023 19:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kehidupan ekonomi Kerajaan Buleleng ditopang pada sektor perdagangan dan pertanian. Selama Kerajaan Buleleng menguasai sebagian daerah Bali, kerajaan ini memiliki kehidupan sosial masyarakat yang khas dan berbeda dibanding kondisi sosial di kerajaan lainnya.
ADVERTISEMENT
Pembahasan tentang kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Kerajaan Buleleng dalam artikel ini dapat menambahkan wawasan tentang kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri di Nusantara.
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Buleleng dan Kondisi Sosialnya
Kerajaan Buleleng adalah salah satu kerajaan yang cukup dikenal di Bali. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-17 M. Lebih lengkap pembahasan tentang sejarah Kerajaan Buleleng dipaparkan dalam buku berjudul Mengenal Kerajaan-Kerajaan Nusantara yang ditulis oleh Deni Prasetyo (2009: 95).
Dalam buku tersebut tertulis bahwa Kerajaan Buleleng merupakan salah satu kerajaan yang berdiri di Bali pada abad ke-17. Kerajaan ini didirikan oleh I Gusti Anglurah Panji Sakti. Ia membangun Kerajaan Buleleng dengan cara menyatukan seluruh wilayah di sekitar Bali Utara atau yang juga dikenal dengan nama Den Bukit.
ADVERTISEMENT
I Gusti Anglurah Panji Sakti merupakan anak dari I Gusti Ngurah Jelantik. Di bawah pimpinannya, Kerajaan Buleleng berkembang dengan baik, bahkan pernah memperluas kekuasaannya hingga ke ujung timur pulau Jawa, yaitu menguasai Kerajaan Blambangan yang berada di Banyuwangi.
Namun setelah I Gusti Ngurah Panji Sakti wafat, Kerajaan Buleleng mulai mengalami keruntuhan hingga pada tahun 1780 Kerajaan Buleleng jatuh pada kekuasaan Kerajaan Karangasem. Kemudian pada tahun 1848 Belanda menyerang Benteng Jagaraga di Buleleng. Perlawanan ini dikenal sebagai Perang Puputan.
Hal tersebut selaras dengan yang dijelaskan dalam buku Kisah Perjuangan Pahlawan Indonesia yang disusun oleh Lia Nuralia, Iim Imadudin, Randi Renggana (2010). Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa pada masa Kerajaan Buleleng berdiri, terjadi perlawanan yang dikenal dengan nama Perang Puputan.
ADVERTISEMENT
Perang Puputan terjadi di Jagaraga pada tahun 1848. Perang yang terjadi antara pasukan Kerajaan Buleleng dengan pihak Belanda. Dalam perang ini, I Gusti Ketut Jelantik mengajak semua anggota Kerajaan Buleleng beserta rakyatnya untuk memperjuangkan daerahnya agar tidak dirampas oleh Belanda.
Selama Kerajaan Buleleng berkuasa, kondisi perekonomian masyarakatnya bergantung pada hasil pertanian dan perdagangan. Komoditas pertanian yang diperdagangkan antara lain seperti kapas, beras, asam, kemiri, dan bawang.
Sementara kehidupan sosial masyarakat pada masa Kerajaan Buleleng ditandai dengan agama Hindu sebagai agama yang paling banyak dianut masyarakatnya. Tak hanya itu, masyarakat di masa Kerajaan Buleleng juga menganut sistem kasta.
Demikian pembahasan tentang kehidupan ekonomi kerajaan Buleleng dan kondisi kehidupan sosial masyarakatnya. Pengetahuan ini dapat membantu untuk mengenal kerajaan-kerajaan yang sempat berdiri di Indonesia. (DAP)
ADVERTISEMENT