Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kenapa Natal Identik dengan Kaus Kaki? Ini Jawabannya
21 Desember 2024 18:12 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi banyak orang, menggantung kaus kaki di perapian saat Natal adalah tradisi yang tidak boleh dilewatkan. Pernahkah masyarakat bertanya, kenapa Natal identik dengan kaus kaki?
ADVERTISEMENT
Meski kini sering dianggap sebagai elemen dekorasi yang meriah dan tempat untuk hadiah tambahan, asal-usul tradisi ini ternyata penuh dengan cerita rakyat dan mitos yang menarik.
Asal-usul Tradisi Kaus Kaki Natal
Mengutip dari situs bustle.com, sejarah kaus kaki Natal erat kaitannya dengan legenda Santo Nicholas, yang dikenal sebagai sosok pemberi hadiah.
Dalam puisi terkenal "A Visit from St. Nicholas" tahun 1823, disebutkan, "The stockings were hung by the chimney with care, in hopes that St. Nicholas soon would be there."
Namun, jauh sebelum kaus kaki, anak-anak di Eropa abad ke-12 sudah meninggalkan sepatu mereka untuk diisi hadiah.
Tradisi ini disebarkan oleh para biarawati yang menggambarkan seorang pengunjung malam magis yang datang untuk memberi hadiah kepada anak-anak baik.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, mengutip dari situs bustle.com, beberapa sejarawan percaya bahwa tradisi ini bahkan lebih tua dari kekristenan.
Dalam mitologi Norse, anak-anak di Skandinavia meninggalkan sepatu yang diisi dengan jerami dan gula untuk Sleipnir, kuda terbang milik dewa Odin.
Sebagai balasan atas kebaikan mereka, sepatu tersebut diisi dengan permen dan hadiah.
Legenda St. Nicholas dan Kaus Kaki
Cerita paling terkenal tentang kenapa Natal identik dengan kaus kaki adalah legenda seorang janda miskin dengan tiga putri.
Mengutip dari situs bustle.com, karena tidak mampu menyediakan mas kawin untuk anak-anaknya, janda itu khawatir putrinya tidak akan menikah.
ADVERTISEMENT
Mendengar hal ini, Santo Nicholas menjatuhkan koin emas ke dalam cerobong asap, yang akhirnya mendarat di kaus kaki yang dijemur di dekat perapian.
Sejak saat itu, kaus kaki menjadi simbol pemberian hadiah secara rahasia. Tradisi mengisi kaus kaki saat malam Natal pun tetap bertahan, dengan jeruk atau buah sitrus menjadi pengingat koin emas dari cerita tersebut.
Kini, tradisi ini bukan hanya bagian dari dekorasi, tetapi juga warisan budaya yang penuh makna.
Jadi kenapa natal identik dengan kaus kaki? Dengan memahami sejarahnya, masyarakat bisa melihat alasan kenapa Natal identik dengan kaus kaki, yakni sebagai simbol kemurahan hati dan kebaikan hati yang terus dikenang hingga kini. (Echi)
Baca juga: 5 Tujuan Otonomi Daerah dan Asas-asasnya
ADVERTISEMENT