Konten dari Pengguna

Kinerja Pendidikan Kewarganegaraan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
18 Oktober 2024 20:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apakah pendidikan kewarganegaraan bisa dikatakan belum berhasil?. Sumber: Unsplash/Tim Mossholder
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apakah pendidikan kewarganegaraan bisa dikatakan belum berhasil?. Sumber: Unsplash/Tim Mossholder
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pendidikan Kewarganegaran (PKn) di Indonesia membentuk generasi yang sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Lantas, apakah pendidikan kewarganegaraan bisa dikatakan belum berhasil?
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Pendidikan Kewarganegaran untuk SMP/MTs Kelas VII, P.N.H. Simanjuntak, S.H, (hal. Vii), Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan karakter setiap warga negara.
Warga negara yang memahami dan juga mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Kinerja Pendidikan Kewarganegaraan

Ilustrasi apakah pendidikan kewarganegaraan bisa dikatakan belum berhasil?. Sumber: Unsplash/Santi Vedri
Tujuan utama dari Pendidikan Kewarganegaraan untuk menanamkan nilai-nilai moral, etika, cinta tanah air, dan kesadaran sosial dan juga politik. Namun, seiring perkembangan zaman muncul pertanyaan apakah Pendidikan Kewarganegaraan bisa dikatakan belum berhasil?
Ada beberapa alasan mengapa sebagian mungkin merasa bahwa Pendidikan Kewarganegaraan belum mencapai hasil yang diharapkan, seperti kurangnya penerapan nilai di kehidupan nyata, dan kurangnya keteladanan dari pemimpin dan figur publik.
ADVERTISEMENT
Adapun kinerja Pendidikan Kewarganegaraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu:

1. Pembentukan Karakter

PKn berperan dalam membentuk karakter generasi muda, menjadikan mereka warga negara yang cerdas, terampil, dan juga berkarakter. Hal ini penting untuk menciptakan masyarakat yang sadar akan hal dan juga kewajibannya.

2. Kesadaran Bela Negara

Selanjutnya, melalui PKn juga siswa diajarkan akan pentingnya bela negara dan cinta tanah air. Hal ini tentu membantu rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda.

3. Pengembangan Sikap dan Nilai

PKn bukan hanya penguasaan materi, tetapi juga pada pengembangan sikap, nilai, dan kesadaran sosial. Hal ini juga membantu memahami bagaimana menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Penyelesaian Masalah Kehidupan

Materi PKn dirancang untuk membantu siswa memecahkan masalah kehidupan sehari-hari dengan cara yang berdasarkan nilai-nilai kebangsaan.

5. Cinta Tanah Air dan Nasionalisme

Pendidikan Kewarganegaraan juga bertujuan menumbuhkan cinta tanah air dan semangat nasionalisme.
ADVERTISEMENT
Kinerja ini dapat dilihat dari antusiasme masyarakat dalam merayakan hari-hari besar nasional seperti hari Kemerdekaan, dan juga dukungan terhadap produk-produk lokal.

6. Toleransi

PKn di Indonesia menekankan pentingnya hidup berdampingan dalam keberagaman, sejalan dengan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. Pkn mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan suku, agama, ras, dan budaya sebagai kekayaan bangsa.
Jadi, apakah Pendidikan Kewarganegaraan bisa dikatakan belum berhasil?
Hal ini bisa dinilai dari berbagai sudut pandang, Pkn mungkin belum sepenuhnya berhasil karena seperti kurangnya penerapan nilai di kehidupan nyata, dan kurangnya keteladanan dari pemimpin dan figur publik. (NOV)