Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Kisah Ali bin Abi Thalib dari Lahir sampai Wafat
11 Maret 2025 18:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perjalanan hidupnya yang penuh dengan pengorbanan dan tantangan, mengukir jejak yang tak terlupakan dalam sejarah Islam yang terus dikenang hingga kini.
Kisah Ali bin Abi Thalib dari Lahir sampai Wafat
Berikut kisah Ali bin Abi Thalib dari lahir sampai wafat yang dikutip dari jurnal Biografi Ali bin Abi Thalib oleh Siti Munawira, dkk (2024).
Khalifah Ali bin Abi Thalib lahir di Mekkah pada tahun 600 M, sekitar 30 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad saw.
Ali adalah anak dari Abu Thalib paman Nabi Muhammad saw, dan Fatimah binti Asad, yang berasal dari keluarga terhormat Bani Hasyim.
Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Thalib bin Abdul al-Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Luay bin Kilab bin Qushai, yang menunjukkan keturunannya yang mulia dalam suku Quraisy.
ADVERTISEMENT
Sejak usia dini, Ali bin Abi Thalib sudah menunjukkan kedekatannya dengan Nabi Muhammad saw.
Ketika Makkah mengalami paceklik dan kelaparan, Rasulullah saw mengambil Ali yang masih kecil dari rumahnya untuk tinggal bersama beliau, menjaganya dan membimbingnya dengan penuh kasih sayang.
Ali berislam saat berusia sekitar tujuh tahun (beberapa riwayat menyebutkan delapan atau sepuluh tahun), menjadi salah satu orang pertama yang masuk Islam dari kalangan anak-anak.
Sebagai bagian dari keluarga Nabi, Ali tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan nilai-nilai keimanan dan kebenaran yang disampaikan oleh Rasulullah saw.
Ali bin Abi Thalib juga dikenal karena kedekatannya dengan Nabi Muhammad saw. Pada tahun ketiga Hijriah (3 H), Nabi Muhammad saw menikahkan Ali dengan putrinya, Fatimah binti Muhammad saw yang menjadi pasangan yang sangat dihormati dalam sejarah Islam.
ADVERTISEMENT
Dari pernikahan ini dikaruniai dua orang anak laki-laki, Hasan dan Husain, yang kelak menjadi tokoh penting dalam sejarah Islam.
Ali tidak hanya dikenal sebagai sepupu dan menantu Nabi Muhammad saw, tetapi juga sebagai salah satu pejuang terkemuka dalam setiap peperangan besar yang dihadapi oleh umat Islam .
Beliau berperang bersama Rasulullah saw dalam hampir seluruh perang, kecuali pada Perang Tabuk di mana Nabi Muhammad saw memberikan amanah kepada Ali untuk menggantikan beliau memimpin Madinah.
Keberanian Ali di medan perang sangat terkenal, dan ia mendapat banyak penghargaan dari Rasulullah saw, termasuk dalam Perang Uhud dan Perang Khaibar, di mana memimpin pasukan dengan sangat heroik.
Setelah wafatnya Nabi Muhammad saw, Ali bin Abi Thalib terpilih sebagai khalifah keempat dalam sejarah Islam menggantikan khalifah sebelumnya, Utsman bin Affan.
ADVERTISEMENT
Kepemimpinan Ali menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam mempertahankan persatuan umat Islam yang saat itu mengalami perpecahan.
Ali berjuang keras untuk menegakkan keadilan dan melawan ketidakadilan dalam masyarakat, meskipun banyak rintangan dan konflik yang harus dihadapi, seperti dalam Perang Jamal dan Perang Siffin.
Ali dikenal sebagai pemimpin yang adil, bijaksana, dan penuh keteguhan dalam mempertahankan prinsip-prinsip Islam.
Ali bin Abi Thalib wafat pada tahun 661 M, setelah menjadi korban dari perbuatan seorang khawarij yang mengkhianati kepemimpinannya.
Ali dibunuh dengan tombak yang diracuni saat sedang melaksanakan salat subuh di masjid Kufah, Irak. Kematian Ali meninggalkan kesedihan mendalam di hati umat Islam, terutama bagi yang mendukungnya dalam perjuangannya untuk menegakkan keadilan.
Itulah kisah Ali bin Abi Thalib dari lahir sampai wafat adalah contoh nyata dari keberanian, keteguhan iman, dan pengabdian yang luar biasa kepada agama Islam. (shr)
ADVERTISEMENT
Baca juga: Asal-usul Bulan Ramadhan dan Perkembangannya