news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Kisah Ammar bin Yasir, Pejuang Islam yang Teguh

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
10 Maret 2025 17:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kisah Ammar bin Yasir, Pejuang Islam yang Teguh, Pexels/Michael Burrows
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kisah Ammar bin Yasir, Pejuang Islam yang Teguh, Pexels/Michael Burrows
ADVERTISEMENT
Kisah Ammar bin Yasir adalah salah satu cerita penuh ketabahan dan keteguhan iman dalam sejarah Islam. Sebagai sahabat Nabi Muhammad yang berasal dari kalangan lemah, Ammar menghadapi berbagai siksaan dan cobaan karena keimanannya.
ADVERTISEMENT
Bersama kedua orang tuanya, Yasir dan Sumayyah, ia menjadi simbol keteguhan dalam menghadapi tekanan kaum Quraisy.
Keberaniannya dalam mempertahankan keyakinan menjadikannya salah satu tokoh yang dihormati dalam sejarah Islam, bahkan Nabi sendiri memberikan kabar gembira tentang kedudukannya di surga.

Kisah Ammar bin Yasir

Ilustasi Kisah Ammar bin Yasir, Pexels/Haley Black
Mengutip dari islamic-relief.org.uk, kisah Ammar bin Yasir adalah cerminan keteguhan iman dan keberanian dalam menghadapi cobaan. Ia lahir pada tahun 567 M di Makkah dari pasangan Yasir bin Amir dan Sumayyah binti Khayyat.
Keluarganya termasuk golongan lemah dalam struktur sosial Arab saat itu, sehingga ketika mereka memeluk Islam pada masa awal dakwah Nabi Muhammad, mereka menjadi sasaran penyiksaan berat dari kaum Quraisy.
Ammar termasuk dalam tujuh orang pertama yang secara terbuka menyatakan keislamannya. Karena keteguhan imannya, ia bersama kedua orang tuanya mengalami penyiksaan. Ayahnya, Yasir, dan ibunya, Sumayyah, menjadi syuhada pertama dalam Islam setelah dibunuh oleh kaum Quraisy.
ADVERTISEMENT
Meskipun mengalami penderitaan berat, Ammar tetap berpegang teguh pada keyakinannya.
Setelah hijrah ke Madinah, Ammar bin Yasir aktif dalam perjuangan Islam. Ia turut serta dalam pembangunan Masjid Nabawi dan berpartisipasi dalam berbagai pertempuran besar, termasuk Perang Badar dan Perang Uhud.
Keberaniannya dalam medan perang membuatnya dihormati di kalangan sahabat Nabi.
Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, Ammar diangkat sebagai gubernur Kufah. Namun, pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan, ia mengalami ketegangan akibat perbedaan pandangan politik.
Ketika Khalifah Ali bin Abi Thalib berkuasa, Ammar menjadi salah satu pendukung setianya dan turut serta dalam Pertempuran Jamal serta Pertempuran Shiffin. Dalam pertempuran terakhir ini, Ammar gugur sebagai syahid pada usia 93 tahun.
ADVERTISEMENT
Kematian Ammar bin Yasir dianggap sebagai penggenapan sabda Nabi Muhammad bahwa ia akan dibunuh oleh kelompok pemberontak. Kisah hidupnya menjadi teladan tentang keteguhan iman, kesabaran, dan pengorbanan dalam membela kebenaran.
Itulah penjelasan mengenai kisah Ammar bin Yasir, seorang pejuang Islam yang teguh. (Adi)