news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Kisah Sahabat Nabi yang Berbakti kepada Orang Tua

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
9 Maret 2025 12:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kisah Sahabat Nabi yang Berbakti kepada Orang Tua, Unsplash/Ali Arif Soydaş
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kisah Sahabat Nabi yang Berbakti kepada Orang Tua, Unsplash/Ali Arif Soydaş
ADVERTISEMENT
Kisah sahabat Nabi yang berbakti kepada orang tua selalu menjadi teladan tentang pentingnya menghormati dan merawat mereka dengan penuh kasih sayang.
ADVERTISEMENT
Para sahabat menunjukkan sikap luar biasa dalam memenuhi hak orang tua, bahkan dalam situasi sulit sekalipun. Pengorbanan mereka mencerminkan nilai-nilai Islam yang menempatkan bakti kepada orang tua sebagai salah satu amal utama.
Kisah-kisah ini tidak hanya menggugah hati, tetapi juga mengajarkan bagaimana menghormati dan membalas jasa orang tua dengan sebaik-baiknya.

Kisah Sahabat Nabi yang Berbakti kepada Orang Tua

Ilustrasi Kisah Sahabat Nabi yang Berbakti kepada Orang Tua, Unsplash/Simon Infanger
Kisah sahabat Nabi yang berbakti kepada orang tua menunjukkan bagaimana para sahabat Rasulullah saw memberikan teladan luar biasa dalam menghormati dan merawat orang tua mereka.
Islam menempatkan bakti kepada orang tua sebagai salah satu amalan yang utama, bahkan disejajarkan dengan kewajiban beribadah kepada Allah.
Mengutip dari kemenag.go.id, salah satu kisah yang menginspirasi adalah Uwais Al-Qarni, seorang pemuda dari Yaman yang sangat berbakti kepada ibunya.
ADVERTISEMENT
Uwais tidak pernah bertemu langsung dengan Nabi Muhammad saw, tetapi Rasulullah menyebut namanya sebagai pemuda yang terkenal di langit karena baktinya.
Ibunya sakit dan tidak mampu berjalan, sehingga Uwais menggendongnya dari Yaman ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Setelah ibunya wafat, ia menjalani hidup sederhana dan tidak mencari ketenaran meskipun namanya disebut oleh Nabi.
Kisah lainnya datang dari Sa'ad bin Abi Waqqash, salah satu sahabat yang dijamin masuk surga. Ibunya sangat menentang keislamannya hingga bersumpah tidak akan makan dan minum jika Sa'ad tidak meninggalkan Islam.
Meskipun sangat mencintai ibunya, Sa'ad tetap teguh dalam keimanannya. Namun, ia tetap merawat dan menghormati ibunya, menunjukkan keseimbangan antara keteguhan iman dan bakti kepada orang tua.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ali bin Husain (Zainul Abidin) juga dikenal sangat berbakti. Ia tidak pernah makan bersama ibunya karena takut tangannya mengambil makanan yang diinginkan ibunya. Ini menunjukkan betapa besar rasa hormat kepada ibunya.
Kisah-kisah tersebut mengajarkan bahwa bakti kepada orang tua harus dilakukan dengan sepenuh hati, bahkan dalam situasi yang sulit.
Islam menempatkan berbakti kepada orang tua sebagai amalan mulia yang dapat mendatangkan keberkahan di dunia dan akhirat.
Itulah berbagai kisah sahabat Nabi yang berbakti kepada orang tua.