Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Kisah Bani Abbasiyah dari Awal hingga Keruntuhannya
11 Maret 2025 13:56 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dinasti Abbasiyah merupakan salah satu kekhalifahan Islam terbesar yang berkuasa selama lebih dari lima abad. Dengan waktu yang lama, banyak kisah Bani Abbasiyah yang dapat dipelajari dan diambil pelajarannya.
ADVERTISEMENT
Mengutip Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan, Rosanti Salsabila, (2021: 99), Dinasti Abbasiyah dimulai setelah keruntuhan Dinasti Ummayah di Damaskus akibat beberapa faktor penting.
Kisah Bani Abbasiyah
Bani Abbasiyah merupakan salah satu kaum yang turut menyebarkan ajaran agama Islam secara luas di berbagai belahan dunia. Berikut adalah kisah Bani Abbasiyah dari awal hingga keruntuhannya.
Berdirinya Bani Abbasiyah
Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abu Abbas as Saffah pada tahun 750 Masehi, yang juga menjadi khalifah pertamanya. Dinasti ini dinamakan demikian karena pendiri dan khalifahnya adalah keturunan dari Abbas bin Abdul Muthalib, paman nabi.
Abu al-Abbas as-Saffah secara resmi diangkat sebagai khalifah di Masjid Kufah pada tahun 750 Masehi. Di awal pemerintahannya, ia mengambil tindakan tegas terhadap pihak yang menentang kekuasaannya, sehingga ia dijulukan "as-Saffah".
ADVERTISEMENT
Setelah beberapa kali perpindahan, Baghdad akhirnya ditetapkan sebagai pusat pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Keputusan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya karena Baghdad adalah pusat perdagangan yang strategis.
Periode Dinasti Abbasiyah
Dinasti Abbasiyah berkuasa selama 508 tahun dan terbagi ke dalam lima periode utama. Periode pertama (750-847 M) dikenal sebagai masa kejayaan dalam berbagai bidang. Periode kedua (847-945 M) ditandai dengan meningkatnya pengaruh Turki.
Pada periode ketiga (945-1055 M) Dinasti Abbasiyah dikendalikan Bani Buwaihi, periode keempat (1055-1194 M) didominasi Bani Saljuk, dan periode kelima (1194-1258 M) kekhalifahan tidak lagi berada di bawah kekuasaan tertentu.
Pada periode pertama, Dinasti Abbasiyah mengalami puncak kejayaannya. Dalam aspek politik, para khalifah memiliki otoritas yang kuat dan berperan sebagai pusat kekuasaan, baik dalam pemerintahan maupun dalam urusan keagamaan.
ADVERTISEMENT
Namun, setelah periode ini berakhir, pengaruh politik Dinasti Abbasiyah mulai melemah. Meskipun demikian, kemajuan dalam bidang filsafat dan ilmu pengetahuan tetap berlanjut.
Kemunduran Dinasti Abbasiyah
Namun, kejayaan Dinasti Abbasiyah tidak bertahan selamanya. Seiring berjalannya waktu, kekhalifahan mulai mengalami kemunduran akibat berbagai faktor, seperti perebutan kekuasaan internal, korupsi, serta tekanan dari kekuatan luar.
Selain itu, terdapat kekuatan dari luar yang menyerang dinasti, seperti perang salib dan serangan Mongolia. Orang-orang Mongolia menguasai Khurasan, Persia dan negeri-negeri di Kawasan Asia Tengah.
Pada Januari 1258 M, Hulagu Khan berhasil menembus benteng ibu kota dan membantai Khalifah Al-Mu’tashim beserta para pengikutnya. Kematian Al-Mu’tashim menjadi titik akhir kekuasaan Dinasti Abbasiyah.
Demikianlah kisah Bani Abbasiyah. Meskipun runtuh secara politik, warisan Abbasiyah dalam bidang ilmu pengetahuan dan budaya tetap berpengaruh dalam dunia Islam dan peradaban global hingga saat ini. (Nab)
ADVERTISEMENT