news-card-video
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Kisah Ibnu Sina, Ilmuwan Muslim Pakar Kedokteran

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
20 Maret 2025 15:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kisah Ibnu Sina, Foto: Pexels/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kisah Ibnu Sina, Foto: Pexels/Pixabay
ADVERTISEMENT
Ada banyak tokoh muslim yang berjasa dalam dunia sains beberapa puluh hingga ratusan tahun lalu. Dari banyaknya ilmuwan islam, kisah Ibnu Sina menjadi salah satunya yang beliau merupakan seorang ilmuwan muslim pakar kedokteran.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Ibnu Sina, Pakar Kedokteran Muslim Dunia, (2023), dalam situs fk.ulm.ac.id, Ibnu Sina atau yang di dunia barat dikenal Avicenna adalah filsuf dan dokter terkemuka di dunia Islam abad pertengahan.
Peradaban Islam membawa banyak kemajuan dan berdampak luas di berbagai bidang. Tidak hanya bagi umat muslim saja, kemajuan tersebut juga dirasakan oleh masyarakat dunia secara umum. Salah satu contohnya adalah kemajuan dalam kedokteran ini.

Kisah Ibnu Sina

Ilustrasi Kisah Ibnu Sina, Foto: Pexels/Anna Tarazevich
Kisah Ibnu Sina menarik untuk diketahui. Masih dikutip dari Ibnu Sina, Pakar Kedokteran Muslim Dunia, (2023), dalam situs fk.ulm.ac.id, Ibnu Sina lahir pada tahun 980 di Afsyana, dekat Bukhara di Asia Tengah (sekarang Uzbekistan).
Ibnu Sina dianggap sebagai anak yang luar biasa karena telah mampu membaca Al-Qur'an sejak usia 10 tahun. Bahkan, pada usia 16 tahun, beliau sudah menguasai ilmu kedokteran modern pada masanya dan mulai mempraktikkannya.
ADVERTISEMENT
Saat memasuki usia remaja, beliau mempelajari dasar-dasar logika dari seorang guru, lalu secara mandiri mendalami pemikiran para filsuf dari era Helenistik.
Beliau menghasilkan berbagai karya di bidang kedokteran yang tetap memiliki relevansi hingga saat ini.
Salah satu karyanya yang paling terkenal, Al-Qanun fi At-Thibb atau The Canon of Medicine, menjadi referensi utama dalam dunia medis Eropa hingga pertengahan abad ke-17.
Ibnu Sina mulai mendalami ilmu pengobatan saat berusia 16 tahun. Pada masa itu, Sultan Bukhara mengalami sakit, tetapi tidak ada tabib kerajaan yang berhasil menyembuhkannya.
Ibnu Sina kemudian dipanggil untuk menyembuhkan sang raja. Di luar dugaan, beliau berhasil melaksanakan tugasnya.
Sebagai ungkapan terima kasih, Sultan memberikan izin kepada Ibnu Sina untuk mengakses perpustakaan Samanid, yang memperkaya wawasan serta memperluas pemahamannya.
ADVERTISEMENT
Saat berusia 21 tahun, Ibnu Sina mulai aktif menuliskan pemikirannya. Beliau telah menghasilkan kurang lebih sekitar 240 karya yang mencakup berbagai bidang, mulai dari fisika, matematika, musik, astronomi, dan puisi.
Itulah kisah Ibnu Sina yang merupakan seorang ilmuwan muslim pakar kedokteran. Ibnu Sina memiliki kontribusi luar biasa dalam kemajuan bidang kedokteran dan berbagai cabangnya. (IF)