Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Kisah Nabi Hud dan Kaum Ad, Keangkuhan yang Berujung Kehancuran
12 Maret 2025 16:23 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kisah Nabi Hud dan kaum Ad merupakan sebuah peringatan yang mendalam bagi umat manusia. Kaum Ad, dengan kekuatan fisik yang luar biasa dan peradaban yang sangat maju, merasa superior dan tak terkalahkan.
ADVERTISEMENT
Mereka hidup dalam kemewahan dan kesombongan, merasa bahwa mereka tidak membutuhkan petunjuk atau peringatan dari siapapun, apalagi dari seorang nabi.
Nabi Hud diutus untuk mengingatkan mereka agar kembali kepada jalan yang benar, yaitu menyembah Tuhan Yang Maha Esa dan meninggalkan segala bentuk kesyirikan.
Kisah Nabi Hud dan Kaum Ad
Dikutip dari laman alhikmah.ac.id, kisah Nabi Hud dan Kaum Ad adalah salah satu kisah yang penuh dengan pelajaran berharga.
Kaum Ad hidup dalam kemakmuran dengan tanah yang subur, air yang melimpah, serta tempat tinggal yang dikelilingi oleh kebun bunga yang indah.
Namun, alih-alih bersyukur atas nikmat yang telah diberikan, mereka justru semakin jauh dari keimanan. Ilmu pengetahuan yang mereka miliki membuat mereka semakin angkuh dan menolak keberadaan Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Untuk membimbing mereka kembali ke jalan yang benar, Allah Swt mengutus Nabi Hud. Beliau dengan sabar menyeru kaum Ad agar meninggalkan penyembahan berhala yang diwariskan oleh nenek moyang mereka.
Sayangnya, dakwah Nabi Hud tidak diterima. Sebaliknya, kaum Ad menuduhnya dengan berbagai tuduhan dan bahkan melontarkan hinaan kepadanya.
Kisah Nabi Hud dan Kaum Ad berlanjut dengan datangnya azab setelah kaum tersebut tetap menolak beriman.
Nabi Hud memohon kepada Allah Swt agar menimpakan hukuman bagi mereka. Sebelum azab itu datang, beliau masih memberikan peringatan, tetapi kaum Ad tetap bersikeras meminta perlindungan kepada berhala-berhala mereka.
Azab itu pun akhirnya tiba. Diawali dengan kemarau panjang selama tiga tahun, kaum Ad mulai mengalami penderitaan. Saat melihat awan hitam muncul di langit, mereka mengira hujan akan turun untuk menyelamatkan mereka.
ADVERTISEMENT
Namun, Nabi Hud memperingatkan bahwa awan tersebut bukanlah rahmat, melainkan pertanda kehancuran. Salah seorang dari mereka bahkan sempat melihat isi awan hitam itu sebelum menjerit dan pingsan.
Kisah Nabi Hud dan Kaum Ad mencapai puncaknya ketika azab Allah Swt benar-benar menimpa mereka.
Selama tujuh malam dan delapan hari berturut-turut, angin dahsyat menerjang negeri mereka, menghancurkan segalanya. Kaum Ad yang menolak beriman akhirnya binasa, sedangkan Nabi Hud beserta para pengikutnya yang beriman tetap selamat.
Bagi mereka, angin tersebut terasa sejuk dan nyaman, berbeda dengan kaum yang ingkar. Kisah ini menjadi pengingat bagi umat manusia bahwa kesombongan dan keingkaran kepada Tuhan hanya akan berujung pada kehancuran. (DANI)
ADVERTISEMENT