news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Kisah Nabi Nuh dan Kapalnya yang Menyelamatkan Umat

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
12 Maret 2025 16:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kisah Nabi Nuh dan Kapalnya yang Menyelamatkan Umat, Unsplash/Elias Null
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kisah Nabi Nuh dan Kapalnya yang Menyelamatkan Umat, Unsplash/Elias Null
ADVERTISEMENT
Kisah Nabi Nuh dan kapalnya merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah agama yang mengajarkan tentang kesabaran, ketakwaan, dan kebesaran Allah.
ADVERTISEMENT
Nabi Nuh menerima perintah untuk membangun sebuah kapal besar sebagai persiapan menghadapi banjir dahsyat yang akan melanda kaum yang menolak kebenaran.
Meskipun menghadapi berbagai ejekan dan penolakan, Nabi Nuh tetap menjalankan tugasnya dengan penuh keimanan.

Kisah Nabi Nuh dan Kapalnya

Ilustrasi Kisah Nabi Nuh dan Kapalnya, Unsplash/Simon Hurry
Mengutip dari Kisah Para Nabi,Imam Ibnu Katsir, (2011), kisah Nabi Nuh dan kapalnya merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang mengajarkan tentang keimanan, kesabaran, dan azab bagi kaum yang ingkar.
Nabi Nuh adalah seorang rasul yang diutus oleh Allah Swt untuk mengajak kaumnya menyembah Allah dan meninggalkan penyembahan berhala. Namun, mayoritas kaum Nabi Nuh menolak ajarannya dan justru mengejek serta mencemoohnya.
Selama 950 tahun, Nabi Nuh berdakwah dengan penuh kesabaran, namun hanya sedikit yang mengikuti ajarannya.
ADVERTISEMENT
Karena penolakan dan kedurhakaan mereka, Allah Swt memerintahkan Nabi Nuh untuk membangun sebuah kapal besar atau bahtera sebagai persiapan menghadapi banjir besar yang akan menjadi azab bagi mereka yang ingkar.
Nabi Nuh mulai menanam pohon kurma untuk mendapatkan kayu yang akan digunakan sebagai bahan utama pembuatan kapal. Proses ini berlangsung selama puluhan tahun.
Ketika kapal selesai dibangun, Allah Swt memerintahkan Nabi Nuh untuk membawa pengikutnya yang beriman serta sepasang dari setiap jenis hewan ke dalam kapal.
Setelah itu, hujan deras mulai turun dan air memancar dari dalam bumi, menyebabkan banjir besar yang menenggelamkan seluruh wilayah.
Di tengah bencana tersebut, Nabi Nuh melihat putranya yang masih berada di luar kapal dan mencoba menyelamatkannya. Namun, putranya menolak untuk naik dan lebih memilih berlindung di gunung.
ADVERTISEMENT
Allah Swt kemudian menenggelamkan seluruh kaum yang durhaka, termasuk anak Nabi Nuh yang tidak beriman.
Setelah berhari-hari mengarungi lautan, akhirnya air mulai surut dan bahtera Nabi Nuh berlabuh di Gunung Judi. Nabi Nuh dan para pengikutnya yang selamat kemudian memulai kehidupan baru sebagai generasi umat manusia berikutnya.
Kisah ini menjadi pelajaran penting tentang kesabaran, ketaatan kepada Allah, dan akibat dari keingkaran terhadap perintahnya.
Itulah penjelasan mengenai kisah Nabi Nuh dan kapalnya yang menyelamatkan umat. (Adi)