Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Kisah Saad bin Abi Waqqash, Sang Pemanah Ulung dalam Islam
11 Maret 2025 18:37 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kisah Saad bin Abi Waqqash merupakan salah satu catatan penting dalam sejarah Islam. Sebagai sahabat Nabi Muhammad, ia terlibat dalam berbagai peristiwa bersejarah yang membawa pengaruh besar bagi perkembangan Islam.
ADVERTISEMENT
Namanya tercatat dalam berbagai peperangan penting, menjadikannya salah satu tokoh yang dihormati dalam dunia Islam. Perjalanan hidupnya penuh dengan perjuangan dan pengabdian, menjadikannya sosok yang dikenang sepanjang zaman.
Kisah Saad bin Abi Waqqash
Mengutip dari muslim.or.id, kisah Sa'ad bin Abi Waqqash adalah salah satu yang menonjol dalam sejarah Islam, menggambarkan keberanian, keteguhan iman, dan dedikasi seorang sahabat Nabi Muhammad saw.
Sa'ad bin Abi Waqqash lahir di Makkah pada tahun 595 M dan termasuk dalam suku Quraisy. Ia adalah salah satu dari delapan orang pertama yang memeluk Islam dan termasuk sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga.
Pada usia 17 tahun, Sa'ad menerima Islam, menjadikannya salah satu yang pertama memeluk agama ini. Keputusannya menghadapi tentangan keras dari ibunya, yang mengancam akan mogok makan hingga Sa'ad meninggalkan Islam.
ADVERTISEMENT
Namun, dengan penuh keteguhan, Sa'ad berkata bahwa meskipun ibunya memiliki seratus nyawa dan kehilangan semuanya, ia tidak akan meninggalkan agamanya. Akhirnya, ibunya menyerah dan kembali makan.
Sa'ad dikenal sebagai pemanah ulung dan merupakan orang pertama yang melesatkan panah di jalan Allah. Keahliannya dalam memanah membuatnya menjadi salah satu pejuang terkemuka dalam berbagai pertempuran penting, termasuk Perang Badar, Uhud, dan Khandaq.
Selain itu, doanya dikenal mustajab, berkat doa Nabi Muhammad saw yang memohon agar Allah mengabulkan setiap doa Sa'ad.
Peran penting Sa'ad juga terlihat dalam ekspansi Islam ke wilayah Persia. Ia memimpin pasukan Muslim dalam Pertempuran al-Qadisiyyah pada tahun 636 M, yang berujung pada penaklukan ibu kota Persia, Ctesiphon. Setelah kemenangan tersebut, Sa'ad ditunjuk sebagai gubernur Kufa oleh Khalifah Umar bin Khattab.
ADVERTISEMENT
Meskipun memiliki kedudukan tinggi, Sa'ad dikenal karena kesederhanaannya dan ketidaktertarikannya pada kekuasaan.
Ketika terjadi perselisihan politik dalam Perang Saudara Islam pertama, Sa'ad memilih untuk tidak memihak dan menjaga netralitas, menunjukkan kebijaksanaannya dalam menjaga persatuan umat.
Sa'ad bin Abi Waqqash wafat pada tahun 674 M di usia 80 tahun. Warisan keberanian, keteguhan iman, dan dedikasinya terhadap Islam menjadikannya teladan bagi generasi Muslim berikutnya.
Itulah penjelasan mengenai kisah Saad bin Abi Waqqash sang pemanah ulung dalam Islam. (Sila)