Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Kisah Nabi tentang Cicak, Misteri dan Pelajaran yang Jarang Diketahui
12 Maret 2025 16:33 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kisah nabi tentang cicak merupakan salah satu cerita yang jarang diketahui namun menyimpan banyak hikmah dan pelajaran bagi umat Islam.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa cicak memiliki keterkaitan dengan peristiwa besar di masa lalu, khususnya saat nabi dilemparkan ke dalam api oleh Raja Namrud.
Dikisahkan bahwa berbagai hewan berusaha membantu Nabi Ibrahim, tetapi cicak justru meniup api agar semakin membara.
Kisah Nabi tentang Cicak
Kisah nabi tentang cicak berkaitan dengan peristiwa Nabi Ibrahim yang mendapat mukjizat tidak mempan dibakar api. Kejadian ini bermula ketika Nabi Ibrahim menghadapi perlawanan dari Raja Namrud, seorang penguasa yang menolak ajaran tauhid.
Raja Namrud, yang mengklaim dirinya sebagai Tuhan, merasa terganggu oleh dakwah Nabi Ibrahim dan akhirnya memerintahkan agar beliau dilemparkan ke dalam kobaran api besar. Namun, dengan izin Allah, Nabi Ibrahim tetap selamat dari kobaran api tersebut.
ADVERTISEMENT
Di balik peristiwa ini, terdapat beberapa jenis hewan yang disebut-sebut terlibat, yaitu cicak, semut, dan burung.
Hewan-hewan tersebut menunjukkan sikap yang berbeda-beda terhadap Nabi Ibrahim.
Semut berusaha membantu dengan membawa setetes air di mulutnya untuk memadamkan api, meskipun ukurannya kecil dan tidak mungkin berpengaruh secara signifikan.
Namun, ada seekor burung yang meragukan tindakan semut dan menganggap usahanya sia-sia.
Sementara itu, cicak justru berpihak kepada Raja Namrud dengan meniup api agar semakin membesar. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis yang menyebutkan bahwa cicak memiliki peran dalam memperbesar kobaran api yang membakar Nabi Ibrahim.
Karena tindakan tersebut, para ulama menetapkan bahwa membunuh cicak memiliki hukum sunah. Selain karena perannya dalam kisah Nabi Ibrahim, cicak juga dianggap sebagai hewan yang membawa banyak bakteri berbahaya.
ADVERTISEMENT
Imam Nawawi dalam Syarah Sahih Muslim menjelaskan bahwa cicak termasuk hewan fasiq, yaitu hewan yang menimbulkan dampak negatif dan mengganggu manusia.
Dikutip dari laman iaikhozin.ac.id, Rasulullah pun menganjurkan untuk membunuh cicak, karena ada pahala bagi orang yang melakukannya dengan cepat dan efektif.
Aisyah juga meriwayatkan bahwa Nabi pernah memberitahu bahwa saat Nabi Ibrahim dilemparkan ke dalam api, semua binatang berusaha membantu memadamkan kobaran api, kecuali cicak yang justru meniup apinya.
Oleh karena itu, Rasulullah memerintahkan untuk membunuh cicak, sebagaimana tercantum dalam hadis riwayat Ibnu Majah.
Kisah nabi tentang cicak ini menjadi pelajaran tentang bagaimana suatu makhluk dapat memilih untuk mendukung kebenaran atau justru sebaliknya. (DANI)
ADVERTISEMENT