Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Kisah Wafatnya Nabi Muhammad Singkat dan Keteladanannya
7 Maret 2025 13:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kisah wafatnya Nabi Muhammad singkat menjadi bagian penting dalam sejarah Islam yang penuh makna dan keteladanan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Sirah Nabawiyah, Ibnu Hisyam, 2001:693, Nabi Muhammad mengalami sakit yang berkepanjangan sebelum akhirnya wafat pada 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah.
Menjelang wafat, Nabi Muhammad masih sempat berpesan kepada umat Islam agar senantiasa menjaga shalat dan memperlakukan budak dengan baik. Beliau juga mengingatkan pentingnya berpegang teguh pada ajaran Islam agar tidak tersesat.
Proses Wafatnya Nabi Muhammad
Dikutip dari buku Kisah Wafatnya Nabi Muhammad Singkat, Shafiur Rahman Al-Mubarakpuri, 1996:507, Nabi Muhammad mengalami demam tinggi selama beberapa hari. Beliau meminta izin untuk dirawat di rumah Aisyah.
Dalam kondisi yang semakin melemah, beliau tetap menunaikan ibadah dan memberi nasihat kepada para sahabat. Pada hari terakhir, Nabi Muhammad bersandar di pangkuan Aisyah dan mengucapkan kalimat terakhirnya sebelum menghembuskan napas terakhir.
ADVERTISEMENT
Suasana di Madinah dipenuhi dengan kesedihan mendalam atas kepergian Nabi yang sangat dicintai oleh para sahabat dan umat Islam.
Keteladanan Nabi Muhammad dalam Wafatnya
Kisah wafatnya Nabi Muhammad singkat juga mengandung banyak pelajaran berharga. Berdasarkan buku Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources, Martin Lings, 2006:345, Nabi Muhammad menunjukkan sikap sabar dan ikhlas dalam menghadapi ajalnya.
Beliau tidak pernah mengeluh dan tetap mengingatkan umatnya agar selalu bertakwa kepada Allah.
Selain itu, beliau juga mencontohkan pentingnya persaudaraan dan kepemimpinan dengan memberikan kepercayaan kepada Abu Bakar untuk memimpin shalat berjamaah.
Keputusan ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad telah mempersiapkan umatnya dalam menghadapi kehidupan setelah kepergiannya.
Sebagai pemimpin yang penuh kasih sayang, Nabi Muhammad juga menasihati keluarganya agar tetap menjaga keimanan dan menjalankan ajaran Islam dengan baik.
ADVERTISEMENT
Sikap beliau dalam menghadapi kematian menunjukkan keteladanan luar biasa yang dapat menjadi inspirasi bagi semua umat Islam.
Bahkan dalam detik-detik terakhirnya, beliau tetap mengutamakan kepentingan umat dan memberikan bimbingan agar tetap berada di jalan yang benar.
Kisah wafatnya Nabi Muhammad singkat memberikan gambaran tentang kebesaran jiwa dan keteladanan beliau hingga akhir hayatnya.
Disebutkan bahwa bagaimana Nabi Muhammad tetap mengutamakan umatnya dalam keadaan sakit. Sikap beliau yang penuh kesabaran dan kasih sayang menjadi inspirasi bagi generasi Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Kepergian Nabi Muhammad tidak hanya menjadi momen bersejarah, tetapi juga menjadi pengingat bagi umat Islam untuk selalu berpegang teguh pada ajaran yang telah beliau sampaikan. (Haura)
ADVERTISEMENT