Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Koeksistensi Sosial: Pengertian beserta Dampak Positifnya
21 Mei 2023 19:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Koeksistensi sosial adalah suatu kondisi ketika dua kelompok hidup berdampingan dan saling menghormati setiap perbedaannya, sehingga tidak menimbulkan konflik.
ADVERTISEMENT
Menurut Riyadi dalam Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, koeksistensi sosial sangat penting untuk keberlanjutan suatu wilayah dam membantu kedamaian dalam suatu wilayah.
Untuk mengetahui penjelasan lengkap mengenai koeksistensi sosial, baca artikel ini sampai tuntas.
Pengertian Koeksistensi Sosial
Koeksistensi sosial adalah hal penting yang harus disadari setiap etnis di Indonesia.
Pasalnya, Indonesia adalah negara multikultural, sehingga wajar apabila dalam suatu daerah terdapat banyak suku atau etnis berbeda.
Koeksistensi sosial juga bisa diartikan sebagai kondisi saat beberapa kelompok hidup bersama dalam suatu wilayah, tetapi memiliki rasa toleran dan menghormati kelompok lain, sehingga risiko terjadinya konflik pun berkurang.
Umumnya, koeksistensi sosial terjadi saat masyarakat yang memiliki perbedaan sejarah, budaya, hingga identitas berbeda berkumpul dalam satu daerah dan hidup secara damai.
ADVERTISEMENT
Hal ini berbeda dengan reintegrasi sosial, yaitu suatu proses terbentuknya nilai baru yang bertujuan untuk menyesuaikan diri terhadap lembaga yang mengalami perubahan.
Dampak Positif Koeksistensi Sosial
Saat beberapa masyarakat yang memiliki latar belakang berbeda hidup dalam satu tempat dan berlangsung dengan damai, tentunya akan membawa sejumlah dampak positif bagi setiap penghuninya.
Adapun dampak positif koeksistensi sosial adalah sebagai berikut.
1. Timbulnya Kedamaian
Dampak positif koeksistensi sosial yang pertama adalah menimbulkan kedamaian antar masyarakat penghuninya. Bagaimana tidak, masyarakat dengan budaya dan latar belakang yang berbeda ini memiliki rasa toleran tinggi.
Dengan begitu, masyarakat pun bisa hidup rukun selayaknya dari kelompok yang sama dan menghargai perbedaan satu sama lain. Hal ini tentu akan membawa kedamaian dalam suatu daerah.
ADVERTISEMENT
2. Menghindari Konflik
Dampak positif koeksistensi sosial selanjutnya adalah risiko konflik yang menurun. Sebab, masyarakat yang hidup dengan damai tentu saja bisa menghargai sesamanya.
Dengan begitu, pemicu-pemicu konflik seperti perseteruan antar kelompok bisa menurun sehingga tidak mengganggu kedamaian suatu daerah.
3. Lebih Mudah dalam Mengatasi Konflik
Apabila terjadi suatu konflik, masyarakat dengan koeksistensi sosial tinggi biasanya akan lebih mudah mengatasinya.
Pasalnya, mereka telah memiliki sikap toleran dan saling menghargai sejak lahir sehingga konflik yang terjadi bisa didiskusikan dengan baik.
4. Memajukan Daerah
Dampak positif koeksistensi sosial yang terakhir adalah membantu kemajuan daerah. Suatu daerah yang memiliki beberapa etnis berbeda dan hidup dengan rukun akan lebih mudah saat diajak berdiskusi demi kemajuan wilayahnya.
Dengan begitu, aspek-aspek potensial dan yang bisa dikembangkan dalam suatu daerah dapat ditingkatkan dengan baik tanpa adanya perselisihan.
Demikian informasi tentang pengertian koeksistensi sosial dan dampak positifnya. [ENF]
ADVERTISEMENT