Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kondisi Politik yang Mengawali Lahirnya Masa Orde Reformasi di Indonesia
12 Mei 2025 21:50 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kondisi politik yang mengawali lahirnya masa Orde Reformasi di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari ketidakstabilan yang terjadi pada akhir pemerintahan Orde Baru.
ADVERTISEMENT
Situasi ini diperparah oleh krisis ekonomi Asia yang melanda pada 1997 dan memicu gelombang protes besar-besaran.
Kepercayaan publik terhadap kepemimpinan Presiden Soeharto mulai runtuh, terutama karena praktik KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) yang semakin terbuka di Indonesia.
Kondisi Politik yang Mengawali Lahirnya Masa Orde Reformasi di Indonesia
Kondisi politik yang mengawali lahirnya masa Orde Reformasi di Indonesia ditandai oleh gelombang ketidakpuasan yang merata di berbagai lapisan masyarakat.
Mahasiswa di berbagai kota turun ke jalan dan menduduki gedung DPR/MPR sebagai bentuk perlawanan terhadap otoritarianisme. Di sisi lain, partai politik hanya menjadi alat formalitas tanpa kekuatan nyata dalam menyalurkan aspirasi rakyat.
Berdasarkan jurnal e-journal.unmas.ac.id, gerakan reformasi lahir sebagai jawaban atas krisis yang melanda berbagai segi kehidupan krisis politik , ekonomi, hokum, dan krisis sosial.
ADVERTISEMENT
Tekanan dari masyarakat sipil semakin kuat, dan banyak tokoh nasional menyerukan agar Presiden Soeharto mundur demi menyelamatkan bangsa dari kehancuran.
Situasi semakin panas ketika harga kebutuhan pokok melonjak tajam akibat inflasi, sementara pengangguran meningkat tajam. Protes meluas, bukan hanya di Jakarta, tetapi juga di berbagai wilayah di Indonesia.
Militer pun mulai terpecah dalam menyikapi gelombang demonstrasi. Dalam kondisi seperti ini, struktur kekuasaan Soeharto yang selama tiga dekade tampak kokoh, mulai retak dari dalam.
Banyak elite politik mulai menjaga jarak, dan beberapa tokoh bahkan secara terbuka mendukung tuntutan reformasi.
Kondisi politik yang mengawali lahirnya masa Orde Reformasi di Indonesia, puncaknya terjadi pada 21 Mei 1998, ketika Presiden Soeharto secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya setelah 32 tahun berkuasa.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini menjadi titik balik sejarah politik Indonesia dan menandai dimulainya era baru yang dikenal sebagai Orde Reformasi. Transisi kekuasaan ini membawa harapan baru bagi kehidupan demokrasi yang lebih terbuka, partisipatif, dan transparan.
Namun, jalan menuju reformasi tidak selalu mulus karena Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan pasca-Soeharto, termasuk rekonsiliasi nasional dan pembenahan institusi negara. (Rahma)