Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Latar Belakang KAA dan Peran Indonesia di Dalamnya
10 Juni 2023 23:12 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Konferensi Asia Afrika (KAA) terjadi pada tahun 1955. Pada konferensi ini, Indonesia turut serta dalam upaya menciptakan perdamaian dunia. Latar belakang KAA sendiri tidak lepas dari kesamaan nasib negara-negara di Asia Afrika pasca Perang Dunia II.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya itu, perjuangan bangsa-bangsa yang terjajah untuk mendapatkan kemerdekaan setelah Perang Dunia II terus meningkat. Akhirnya, negara berkembang yang melihat kondisi tersebut terdorong mencari jalan keluar menciptakan perdamaian dunia.
Lebih jelasnya, simak ulasan di bawah ini!
Latar Belakang KAA
Ada beberapa latar belakang yang mengakibatkan munculnya gagasan Konferensi Asia Afrika, yaitu:
1. Perang Dingin Dua Kubu Utama
Syarifuddin dalam buku berjudul Buku Ajar Sejarah Nasional Indonesia VI menjelaskan bahwa ketika Indonesia merdeka, dunia terbagi dalam dua kubu utama yang terbentuk setelah Perang Dunia II, yakni Blok Barat dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur dipimpin Uni Soviet.
Kedua blok tersebut terlibat Perang Dingin, yaitu ketegangan dan persaingan untuk merebutkan pengaruh dunia dengan memanfaatkan upaya ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Keduanya juga memiliki sistem politik serta bentuk pemerintahan yang berbeda satu sama lain.
ADVERTISEMENT
2. Penjajahan di Asia Afrika
Banyak wilayah di Asia Afrika yang menjadi negara merdeka, namun masih rumit menghadapi sisa-sisa penjajahan. Bahkan, negara-negara Asia dan Afrika yang sudah merdeka pun masih mengalami berbagai konflik antarkelompok masyarakat akibat politik devide et impera.
3. Pengembangan Senjata Nuklir
Latar belakang munculnya KAA selanjutnya adalah kekhawatiran pengembangan senjata nuklir. Kedua kubu utama, Blok Barat dan Blok Timur, saling bertentangan.
Mereka berlomba-lomba menyusun serta mengembangkan kekuatannya, baik dengan bentuk politis maupun militer, meliputi penyebaran pengaruh politik dan juga pengembangan senjata nuklir.
3. PBB Belum Mampu Menyelesaikan Persoalan Dunia
PBB belum berhasil menuntaskan persoalan dunia, seperti Perang Dingin, pengembangan senjata pemusnah massal, serta penjajahan bangsa dan negara lain.
Peran Indonesia dalam KAA
Indonesia mempunyai peran penting dalam KAA, yaitu menjadi negara pemrakarsa konferensi. Indonesia menjadi tuan rumah KAA pada tahun 1955.
ADVERTISEMENT
Konferensi Asia Afrika (KAA) berlangsung di Gedung Merdeka Bandung pada 18 April 1955. Konferensi tersebut dimulai pada pukul 09.00 WIB. Adapun jumlah peserta yang hadir dalam KAA tersebut kurang lebih 1.500 orang.
Demikianlah latar belakang KAA dan peran Indonesia di dalamnya yang perlu diketahui. Semoga membantu. (ek)