Latar Belakang Konferensi Meja Bundar beserta Hasilnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
6 April 2024 23:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi latar belakang konferensi meja bundar. Sumber: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi latar belakang konferensi meja bundar. Sumber: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konferensi Meja Bundar atau KMB dilaksanakan di Den Haag, Belanda pada 23 Agustus hingga 2 November 1949. Latar belakang Konferensi Meja Bundar yaitu untuk menyelesaikan sengketa Indonesia dan Belanda, seadil dan secepat mungkin.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial karya Waluyo, KMB merupakan upaya diplomasi yang berbuah keberhasilan pembebasan Indonesia dari Belanda.
Sebelum dilaksanakannya KMB, Indonesia dan Belanda sudah beberapa kali mengupayakan kemerdekaan melalui diplomasi.

Latar Belakang Konferensi Meja Bundar

Ilustrasi latar belakang konferensi meja bundar. Sumber: pixabay
Konferensi Meja Bundar sendiri menjadi salah satu kesepakatan dalam Perjanjian Roem-Royen yang dilatarbelakangi adalah mengakhiri perselisihan Indonesia dengan Belanda.
Indonesia bermaksud supaya jalan dan cara penyerahan kedaulatan yang sungguh, penuh, serta tidak bersyarat kepada Negara Indonesia Serikat atau disingkat NIS sesuai dengan pokok-pokok pada perjanjian Renville.
Para pihak yang ikut serta dalam KMB mengupayakan supaya KMB dapat dimulai tanggal 1 Agustus 1949 dan berharap konferensi diselesaikan dalam waktu dua bulan. Kemudian persetujuan yang dihasilkan KMB diusahakan bisa selesai dalam waktu enam minggu.
ADVERTISEMENT

Hasil dari Konferensi Meja Bundar

Setelah melakukan beberapa proses pembahasan dengan delegasi terkait, konferensi ini berhasil menghasilkan beberapa persetujuan, yaitu sebagai berikut:
Belanda menyerahkan sepenuhnya kedaulatan atas negara Hindia Belanda kepada Republik Indonesia Serikat dan kedaulatan itu tidak dapat dicabut kembali. Penyerahan kedaulatannya dilakukan selambat-lambatnya sampai 30 Desember 1949.
Masalah Irian Barat bakal dibicarakan setelah satu tahun penyerahan kedaulatan. Selain itu, RIS serta Kerajaan Belanda terikat dalam hubungan Uni Indonesia- Belanda yang dipimpin oleh Ratu Belanda.
Kapal-kapal perang Belanda bakal ditarik kembali dari Indonesia dengan catatan bahwa beberapa korvet atau kapal perang yang kecil akan diserahkan kepada RIS.
Untuk menindaklanjuti konferensi, diadakanlah Presiden RIS di tanggal 16 Desember 1949 dan dalam pemilihan tersebut terpilihlah Ir. Soekarno sebagai Presiden lalu dilantik pada 17 Desember 1949.
ADVERTISEMENT
Berkat konferensi tersebut, Indonesia akhirnya mendapat kedaulatannya. Acara penyerahan kedaulatan dilangsungkan tanggal 27 Desember 1949.
Penandatanganan naskahnya berlangsung di dua kota, yakni Amsterdam dan Jakarta. Di Amsterdam, naskah penyerahan kedaulatan ditandatangani Ratu Juliana serta Moh Hatta.
Sementara di kota Jakarta, naskah ditandatangani AHJ Lovink serta Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Demikian penjelasan latar belakang Konferensi Meja Bundar beserta hasilnya. (ARH)