Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Latar Belakang Munculnya Gerakan Reformasi di Era Soeharto
18 Mei 2024 23:01 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Reformasi merupakan era politik Indonesia yang terjadi setelah kemunduran Soeharto pada tahun 1998 sebagai Presiden Republik Indonesia. Latar belakang munculnya gerakan reformasi adalah terjadinya krisis ekonomi.
ADVERTISEMENT
Sebelum beralih ke era Reformasi, Presiden Soeharto telah menjabat selama 32 tahun lamanya. Tepatnya dari tahun 1966 hingga 1998, sayangnya ada banyak pertentangan hingga muncul berbagai krisis yang mengharuskan Soeharto mundur.
Dikutip dari buku Pemikiran Politik Barat karya Ahmad Suhelmi, di bawah ini terdapat latar belakang munculnya era reformasi.
Latar Belakang Munculnya Gerakan Reformasi
Era reformasi muncul karena berbagai masalah yang timbul pada masa orde baru atau pemerintahan Presiden Soeharto. Berikut beberapa latar belakang munculnya gerakan reformasi setelah Presiden Soeharto menjabat selama 32 tahun.
1. Melemahnya Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS
Pertama ada krisis ekonomi yang ditandai melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Bahkan melemahnya nilai tukar membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 0 persen, tentu saja sangat merugikan.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya kurs rupiah yang melemah, tetapi pembentukan Badan Penyehatan Perbankan Nasional juga menjadi pemicunya. Apalagi ada 16 bank bermasalah di akhir tahun 1997 hingga banyaknya besaran hutang luar negeri yang telah jatuh tempo.
2. Melemahnya Kepercayaan Masyarakat terhadap Pemerintah
Rakyat Indonesia juga mengalami krisis kepercayaan terhadap pemerintah Indonesia akibat praktik KKN di berbagai bidang. Bidang tersebut seperti bidang kehakiman, peradilan, perbankan, dunia usaha,parlemen, dan peradilan sejak lama.
3. Krisis Politik
Tanda utama terjadinya krisis politik adalah kemenangan mutlak Golkar dalam Pemilihan Umum 1997. Banyak yang setuju bahwa kemenangan tersebut terjadi dengan penuh kecurangan yang sengaja disembunyikan.
Apalagi Golkar dijadikan kendaraan politik Soeharto agar kekuasaannya bisa berlangsung lama, yaitu selama 32 tahun. Bahkan pelaksanaan demokrasi kurang maksimal, seperti kenyataan bahwa kedaulatan tidak laigi berada di tangan rakyat.
ADVERTISEMENT
4. Krisis Hukum
Rakyat Indonesia juga mengalami krisis hukum sebab banyak ketidakadilan yang terjadi di Era Orde Baru. Misalnya Pasal 24 UUD 1945, seharusnya hakim punya independensi dalam mengadili kasus terlepas dari kekuasan eksekutif, tapi itu tidak benar.
Latar belakang munculnya gerakan reformasi setelah pemerintahan Soeharto selama 32 tahun sangat beragam, pastinya terjadi banyak krisis seperti penjelasan tersebut.(DSI)