Konten dari Pengguna

Latar Belakang Pemberontakan DI/TII Jawa Barat dan Cara Penumpasannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
23 Desember 2023 20:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi : Latar Belakang Pemberontakan DI/TII Jawa Barat. Sumber : Rene Asmussen/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi : Latar Belakang Pemberontakan DI/TII Jawa Barat. Sumber : Rene Asmussen/Pexels.com
ADVERTISEMENT
Setelah Proklamasi Kemerdekaan, banyak muncul berbagai pemberontakan di daerah, salah satunya Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat. Latar belakang Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat tidak lepas dari peran seorang tokoh terkenal.
ADVERTISEMENT
Lantas siapa nama tokoh tersebut, bagaimana latar belakang dan cara penumpasannya? Simak dalam pembahasan berikut ini!

Latar Belakang Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat

Ilustrasi : Latar Belakang Pemberontakan DI/TII Jawa Barat. Sumber : Kony Xyzx/Pexels.com
Nana Supriatna, dkk dalam buku berjudul Ilmu Pengetahuan Sosial (Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi) untuk Kelas IX SMP, menjelaskan bahwa Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo ( S.M. Kartosuwirjo).
Pada masa pergerakan nasional, ia merupakan salah satu tokoh pergerakan Islam Indonesia yang disegani. Kartosuwirjo semasa hidupnya memiliki keinginan atau cita-cita ingin mendirikan Negara Islam Indonesia.
Alhasil untuk melancarkan niatnya, ia mendirikan pesantren Sufah. Pesantren ini bukan hanya menjadi tempat menimba ilmu keagamaan, tetapi juga dijadikan sebagai tempat latihan kemiliteran Hizbullah dan Sabilillah.
Atas pengaruh yang diberikan, akhirnya ia bisa mengumpulkan Tentara Islam Indonesia (TII). Dengan demikian, kedudukan Kartosuwirjo menjadi semakin kuat.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya pada tahun 1948, Pemerintahan RI menandatangani Perjanjian Renville yang mengharuskan pengikut RI mengosongkan daerah Jawa Barat dan pindah ke Jawa Tengah.
Kartosuwirjo menganggap ini sebagai bentuk pengkhianatan Pemerintah RI terhadap perjuangan rakyat Jawa Barat. Selanjutnya, Kartosuwirjo bergerilya di Jawa Barat dan ia menghimpun orang-orang yang setia kepadanya yang tergabung dalam tentara Darul Islam.
Kartosuwirjo sempat memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) bersama kurang lebih 2000 pengikutnya. Tindakan ini sangat merugikan dan membahayakan persatuan serta kesatuan Nasional.
Rakyat juga ikut merugi atas tindakan Kartosuwirjo dan anggotanya yang melakukan pengrusakan, pembunuhan, pengambilan harta benda penduduk secara paksa.

Penumpasan Pemberontakan DI/TII Jawa Barat

Pemerintah RI selalu berusaha menyelesaikan persoalan ini secara damai. Pemerintah membentuk sebuah komite yang dipimpin oleh Natsir (Ketua Masyumi).
ADVERTISEMENT
Tetapi, komite tersebut tidak berhasil merangkul Kartosuwirjo kembali ke RI. Pada 27 Agustus 1949, pemerintah secara resmi menjalankan operasi penumpasan gerombolan DI/TII yang disebut Operasi Baratayudha.
Moehkardi dalam buku berjudul Akademi Militer Yogya : dalam Perjuangan Fisik 1945-1949, menjelaskan bahwa penumpasan gerakan DI/TII di Jawa Barat berhasil dilakukan setelah pemerintah di tahun 1961 bersikap sangat tegas dengan memerintahkan aparat yang bertugas untuk menangkap Kartosuwirjo hidup maupun mati.
Kemudian terjadi operasi besar-besaran yang dilakukan TNI dan pada 1961 akhirnya Kartosuwirjo berhasil ditangkap oleh TNI. Semenjak itulah, gerakan DI/TII di Jawa Barat dan Jawa Tengah berhasil ditumpas.
Itulah penjelasan tentang latar belakang pemberontakan DI/TII di Jawa Barat yang perlu diketahui. Semoga membantu! (Ek)
ADVERTISEMENT