Konten dari Pengguna

Latar Belakang Pemberontakan Kahar Muzakkar dari Sulawesi Selatan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
12 Agustus 2024 23:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi latar belakang pemberontakan Kahar Muzakkar. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi latar belakang pemberontakan Kahar Muzakkar. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemberontakan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Lalu apa yang sebenarnya menjadi latar belakang pemberontakan Kahar Muzakkar?
ADVERTISEMENT
Artikel berikut ini akan menjelaskan latar belakang pemberontakan Kahar Muzakkar menurut buku IPS TERPADU Jilid 3B oleh Sri Pujiastuti, dkk. Simak selengkapnya di sini.

Latar Belakang Pemberontakan Kahar Muzakkar

Ilustrasi latar belakang pemberontakan Kahar Muzakkar. Foto: Pexels
Kahar Muzakkar memiliki nama asli La Domeng, lahir di Luwu, Sulawesi Selatan, pada 24 Maret 1921. Ia adalah seorang tokoh yang aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Di mana ia pernah bergabung dengan sejumlah organisasi pergerakan nasional, termasuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR), cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Kahar Muzakkar adalah seorang pemimpin karismatik dan memiliki pengaruh besar di Sulawesi Selatan. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ia terlibat aktif dalam mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda dalam masa Revolusi Nasional Indonesia.
Setelah pengakuan kedaulatan pada tahun 1949, banyak anggota laskar dan kelompok milisi lokal, termasuk yang dipimpin oleh Kahar Muzakkar, merasa dikesampingkan oleh pemerintah pusat. Mereka menuntut agar diintegrasikan ke dalam TNI sebagai bentuk penghargaan atas jasa mereka selama perang kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
Namun, tuntutan Kahar Muzakkar untuk mengintegrasikan laskar-laskarnya ke dalam TNI ditolak oleh pemerintah pusat. Penolakan ini menimbulkan kekecewaan yang mendalam di kalangan laskar dan milisi yang merasa tidak diakui perjuangannya.
Kekecewaan Kahar Muzakkar terhadap pemerintah pusat semakin meningkat ketika ia melihat bahwa aspirasi politik dan keinginannya untuk mengintegrasikan pasukannya tidak diakomodasi. Hal ini menyebabkan Kahar Muzakkar memisahkan diri dari TNI pada awal 1950-an.
Pada tahun 1951, Kahar Muzakkar memproklamasikan berdirinya Tentara Islam Indonesia (TII) di Sulawesi Selatan, dan secara resmi bergabung dengan gerakan Darul Islam / Negara Islam Indonesia (DI/TII) yang dipimpin oleh Kartosoewirjo di Jawa Barat. Gerakan DI/TII bertujuan mendirikan negara Islam di Indonesia.
Selain kekecewaan terhadap pemerintah pusat, motif ideologis juga mendorong Kahar Muzakkar untuk bergabung dengan DI/TII. Ia mulai mempromosikan penerapan syariat Islam di Sulawesi Selatan dan mengobarkan pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pemberontakan Kahar Muzakkar dan TII di Sulawesi Selatan berlangsung selama lebih dari satu dekade. Namun, pemerintah Indonesia berusaha keras untuk menumpas pemberontakan ini.
Demikian pembahasan mengenai belakang pemberontakan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan.
Peristiwa tersebut didorong oleh kombinasi faktor kekecewaan politik, keinginan untuk mempertahankan pengaruh militer pasca-kemerdekaan, dan motif ideologis untuk mendirikan negara Islam di Indonesia. (SP)